PROBATAM.CO,Tanjungpinang– Pembukaan pelatihan kemandirian bersertifikat bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dibuka secara langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kepri (Dwinastiti H) di Aula DR.Sahardjo Lapas Narkotika Tanjungpinang,Senin, (21/02/2022).
Pada pembukaan kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapas Kelas IIA Tanjungpinang, Kautan Kelas I Tanjungpinang, Karupbasan Kelas II Tanjungpinang, perwakilan Bapas Kelas II Tanjungpinang, Perwakilan Dinas Perikanan Bintan, Wakil Kepala Sekolah SMKN2 Tanjungpinang serta instruktur pelatihan yang berkompeten.
Membuka kegiatan pelatihan ini, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Tanjungpinang Jonet Ruseno melaporkan penyelenggaraan kegiatan pelatihan kemandirian tersebut.
Adapun bentuk pelatihan kemandirian yang akan dilaksanakan antara lain :
Bidang Manufaktur (Pembuatan kerupuk ikan).
Bidang Agribisnis (Budidaya ikan nila dan belut).
Bidang Jasa (Barbershop).
Selanjutnya Dinas Perikanan Bintan yang diwakili oleh Kasi Pendampingan Budidaya dan dan Kesehatan Lingkungan (Salmon) menyampaikan dalam sambutannya bahwa pelatihan yang dilaksanakan bernilai investasi karena menjadikannya bisnis.
“Kita hadirkan disini para instruktur yang kompeten, tentunya saudara sekalian dapat mengikuti pelaksanaan pelatihan jni dengan baik,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kepri, Dwinastiti membuka secara langsung kegiatan pelatihan ini.
Ia menghimbau kepada para WBP yang mengikuti kegiatan tersebut jangan sia-sia. Kadiv perempuan iniberharap para WBP jika bebas nantinya program pelatihan kemandirian ini dapat membuka lapangan usaha sendiri.
“Jangan sia-siakan kesempatan ini, kalian (WBP) semua merupakan orang terpilih yang mengkuti pelatihan ini, karena diajarkan langsung oleh tutor yang berkompeten”, tegas Kadivpas.
“Ikuti pelatihan ini dengan baik, karena merupakan salah satu indikator dalam penilaian SPPN,” pintanya.
Akhir sambutannya Dwinastiti mengajak Lapas Narkotika Tanjungpinang untuk dapat memasarkan produk hasil pelatihan kemandirian ke pusat oleh-oleh, dengan begitu dapat mencakup peluang pasar yang besar.
Kegiatan berjalan dengan tertib dan ditutup dengan foto bersama. (*/iin)