Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Photo: Merdeka.com)

Joe Biden Wajibkan Seluruh Pegawai Federal Suntik Vaksin & Tes Covid-19

PROBATAM.CO, Amerika – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Kamis menyerang gerakan anti-vaksin di Amerika, mengumumkan kebijakan mewajibkan sebagian besar pegawai federal disuntik vaksin Covid-19 dan mendorong perusahaan memvaksinasi pegawainya atau dilakukan tes Covid-19 tiap pekan.

Mandat baru yang diumumkan Biden di Gedung Putih, akan berlaku untuk sekitar dua pertiga pegawai AS dan mereka yang bekerja di perusahaan yang jumlah karyawannya lebih dari 100 orang.

“Kami telah sabar,” ujar Biden kepada puluhan juta orang Amerika yang menolak divaksinasi.

“Tapi kesabaran kami semakin tipis, dan penolakan kalian kita semua yang harus menanggungnya,” lanjutnya, dilansir Reuters, Jumat (10/9/2021).

Kebijakan dan pidato Biden ini menunjukkan langkah Biden yang paling agresif yang menyasar orang Amerika yang menolak divaksinasi ketika virus corona varian Delta yang menyebar cepat memicu gelombang baru infeksi dan kematian.

Lonjakan kasus karena varian Delta meningkatkan risiko tidak hanya untuk negara tapi juga presiden yang telah berjanji mengendalikan pandemi. Tingkat penerimaan terhadap Biden menurun sejak dia mengatakan pada Juli AS semakin dekat untuk mengumumkan kemerdekaan dari virus corona.

Langkah terbaru Biden ini diperkirakan akan mendapatkan tantangan politik dan hukum.

Walaupun pemerintahan Biden melakukan kampanye besar-besaran mengajak orang Amerika divaksinasi, hanya sebanyak 62 persen orang Amerika yang memenuhi syarat yang telah divaksinasi penuh, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS.

Biden juga memperingatkan “kita berada dalam kondisi yang sulit dan bisa bertahan sementara waktu.”

Pakar penyakit menular dan kebijakan kesehatan mengatakan mandat tersebut tidak mungkin mengubah tingkat infeksi secara signifikan dengan cepat.

Namun, dapat membantu mencegah potensi gelombang baru infeksi di masa depan, mengurangi kematian dan rawat inap dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan, seperti disampaikan Dr. Jesse Goodman dari Universitas Georgetown, mantan kepala ilmuwan di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Dalam pidato yang disiarkan televisi tersebut, Biden menuding para pejabat yang menolak mewajibkan masker dan vaksin dengan alasan kebebasan memilih dan ekonomi sebagai penyebab yang “membuat rakyat sakit”.

Gubernur Florida, Ron DeSantis yang berasal dari Republik, mengeluarkan perintah eksekutif pada Juli yang memblokir mandat masker di sekolah-sekolah.

Pejabat bidang medis mengatakan lebih dari 97 persen pasien Covid yang dirawat inap tidak divaksinasi, dan orang-orang itu bertanggung jawab atas angka kematian yang meningkat.

Serikat Pekerja Federal mengatakan menerima kewajiban vaksinasi yang diumumkan Biden tersebut.

Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) Departemen Tenaga Kerja AS berencana mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan swasta yang tidak mematuhi mandat vaksin, dengan denda besar hampir USD 14.000 untuk setiap pelanggaran.

Pemerintah juga menyerukan tempat-tempat hiburan untuk melakukan tes Covid dan vaksinasi dan meminta negara bagian melaksanakan mandat tersebut bagi pegawai sekolah. Denda yang dikenakan kepada orang-orang yang tidak memakai masker di pesawat, kereta api, dan bus juga dilipatgandakan. (*)

Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA

Satpol PP Jemput Ratusan PMKS di Jakbar untuk Vaksinasi Covid-19

Debi Ainan

Rendah Angka Vaksinasi, Menkes Minta Sumbar Tingkatkan Vaksinasi Covid-19

Indra Helmi

94 Juta Warga Indonesia Sudah Divaksin, Indonesia Masuk Kategori Peringkat-5 Dunia Vaksin Terbanyak

Dian Fitriani

Rudi Tinjau Vakisnasi di Vihara Duta Maitrey

Dian Fitriani

Hari Libur, TNI- AL Lantamal X Tetap Lakukan Vaksinasi di Gereja Katedral

Dian Fitriani

Jokowi Ingatkan Masyarakat Lindungi Diri dengan Vaksinasi dan Protokol Kesehatan

Dian Fitriani