PROBATAM.CO, Afghanistan – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan upaya evakuasi warga dari bandara Kabul meningkat, di mana pasukan AS memperluas perimeter di sekitar bandara.
Ribuan warga Afghanistan mengantre di gerbang masuk demi bisa melarikan dari negara mereka setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus lalu.
Biden menyampaikan pada Minggu, AS telah menerbangkan hampir 28.000 orang dari bandara Kabul dalam sepekan terakhir. Dia mendapat tekanan untuk memperpanjang tenggat waktu evakuasi di atas tanggal 31 Agustus.
Biden mengatakan sedang dilakukan pembahasan dengan pemimpin negara-negara lain untuk memperpanjang tenggat waktu tersebut, tapi mengatakan “harapan kami adalah kami tidak perlu (memperpanjang)”.
Pada Senin (23/8/2021), Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan AS akan melakukan analisis terkait apa yang terjadi di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir.
“Tapi saat ini tidak ada pertanyaan bahwa fokus kami harus evakuasi warga Amerika dan Afghanistan,” jelasnya selama kunjungannya ke Singapura, dilansir BBC, Senin (23/8/2021).
Sebelumnya Pentagon menyampaikan dalam sebuah pernyataan, sebanyak 18 pesawat komersil akan digunakan untuk membantu memindahkan pengungsi ke negara ketiga dari lokasi aman di luar Afghanistan.
Sedikitnya 20 orang tewas ketika ribuan orang mengantre di luar bandara Kabul, menurut pejabat NATO kepada Reuters, di tengah laporan sejumlah orang tewas karena berdesak-desakan.
Pada Minggu, Departemen Pertahanan AS mengumumkan aktivasi Armada Udara Cadangan Sipil (CRAF) untuk membantu evakuasi. Ini memudahkan AS memobilisasi maskapai sipil untuk membantu dalam keadaan darurat. CRAF terakhir digunakan menjelang dan selama invasi AS ke Irak pada 2003 dan Perang Teluk 1990-1991.
Menurut pernyataan tersebut, aktivasi tingkat satu untuk 18 pesawat: empat dari United Airlines; masing-masing tiga pesawat dari American Airlines, Atlas Air, Delta Air Lines, dan Omni Air; dan dua pesawat dari Hawaiian Airlines.
Aktivasi CRAF akan membantu pesawat militer fokus pada operasi di dalam dan luar Kabul. Biden mengatakan tidak ada satu pun dari pesawat CRAF ini yang akan mendarat di Kabul.
Biden menyampaikan serangkaian stasiun proses evakuasi telah didirikan di puluhan negara, di mana para pengungsi akan menjalani pemeriksaan.
“Kami akan menyambut orang-orang Afghanistan ini yang telah membantu Amerika ke rumah-rumah baru mereka karena itulah kita,” kata Biden. (*)
Sumber: Merdeka.com