PROBATAM.CO, Jakarta – Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) telah merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 Spikevax (sebelumnya dikenal sebagai Vaksin Moderna) untuk anak-anak usia 12-17 tahun. Sebelumnya vaksin mRNA ini sudah digunakan luas untuk usia 18 tahun ke atas.
“Penggunaannya untuk anak-anak akan serupa dengan mereka yang berusia dewasa. Suntikan diberikan sebanyak dua kali yang berselang empat minggu,” bunyi pengumuman EMA, Jumat 23 Juli 2021.
Efek penggunaan vaksin Spikevax untuk anak-anak telah diteliti dalam sebuah studi yang melibatkan 3.732 anak-anak berusia 12 sampai 17 tahun. Hasilnya menunjukkan Spikevax memproduksi respons antibodi Covid-19 dalam tubuh anak-anak penerimanya sama seperti yang ditemukan pada orang dewasa muda, usia 18-25 tahun.
Juga, tak satupun dari 2.163 anak penerima dosis vaksin itu yang didapati terinfeksi Covid-19. Dalam periode yang sama, empat dari 1.073 anak yang menerima suntikan plasebo tertular. Hasil-hasil ini yang menuntun kepada kesimpulan efikasi Spikevax pada anak-anak usia 12-17 tahun serupa dengan orang dewasa: 93 persen.
Efek samping dalam penggunaan untuk anak-anak itu yang paling banyak teramati juga sama pada penggunaan untuk orang dewasa. Efek samping itu termasuk sakit dan bengkak di sekitar bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, mual, muntah dan demam. Semua efek samping itu umumnya bersifat ringan atau sedang dan pulih dalam beberapa hari saja.
EMA memberi catatan bahwa karena terbatasnya jumlah anak dan remaja dalam studi menyebabkan tidak dapat dideteksi efek samping yang tidak biasa. Uji juga tidak dapat memperkirakan risiko efek samping seperti myocarditis (radang otot jantung) dan pericarditis (radang membran sekitar jantung) seperti yang kasusnya ditemukan pada orang dewasa muda.
Meski begitu, seluruh profil keselamatan Spikevax pada orang dewasa terkonfirmasi pula pada studi anak dan remaja. Karenanya EMA juga menimbang manfaat Spikevax pada anak 12-17 tahun lebih besar daripada risiko-risiko itu, secara khusus pada mereka yang memiliki kondisi yang membuatnya berisiko gejala parah Covid-19.
EMA berjanji efikasi dan keselamatan vaksin, baik pada anak maupun dewasa, akan terus dipantau secara ketat di seluruh negara anggota Uni Eropa.
Rekomendasi yang diumumkan pada Jumat, 23 Juli 2021, itu adalah yang pertama untuk anak-anak. Vaksin Covid-19 mRNA lainnya dari Pfizer sebenarnya juga bisa digunakan untuk usia lebih dari 12 tahun tapi belum ada negara di Eropa yang menggunakannya dengan alasan gejala infeksi Covid-19 pada anak-anak tidak separah orang dewasa sekalipun mereka tidak kebal.
Tempo.co