Ilustrasi Beras. (Photo: Merdeka.com)

PBB: Harga Pangan Dunia Naik dengan Laju Tercepat dalam Satu Dekade pada Mei

PROBATAM.CO, Jakarta – Harga pangan dunia meningkat pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada Mei ini, naik 4,8 persen dari bulan lalu. Hal ini disampaikan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Kamis.

Indeks Harga Pangan FAO rata-rata 127,1 poin di bulan Mei, nilai tertinggi sejak September 2011.

Dikutip dari Anadolu, Jumat (4/5/2021), kenaikan tajam ini didorong lonjakan harga minyak, gula, dan sereal, bersama dengan menguatnya harga daging dan susu.

Indeks Harga Pangan FAO adalah indeks timbangan perdagangan yang melacak harga pasar internasional dari lima kelompok komoditas pangan utama.

Indeks harga minyak sawit melonjak 7,8 persen dari April, menandai kenaikan dalam 12 bulan berturut-turut.

“Kekuatan indeks yang berkelanjutan terutama mencerminkan kenaikan nilai minyak sawit, kedelai, dan minyak lobak,” jelasnya.

Indeks harga gula melonjak 4,0 persen hingga mencapai level tertinggi sejak Maret 2017, sebagian besar karena penundaan panen dan kekhawatiran atas berkurangnya hasil panen di Brasil, pengekspor gula terbesar di dunia.

Indeks harga sereal naik 6,0 persen per bulan di mana harga jagung internasional yang lebih tinggi pada Mei.

Indeks harga daging mengalami kenaikan dalam bulan kedelapan, naik 2,2 persen mengambil indeks 10 persen di atas level tahun lalu.

Indeks harga susu naik 1,8 persen dari April, rata-rata 28 persen di atas levelnya tahun lalu.

Indeks Harga Pangan FAO rata-rata 127,1 poin di bulan Mei, nilai tertinggi sejak September 2011.

Dikutip dari Anadolu, Jumat (4/5/2021), kenaikan tajam ini didorong lonjakan harga minyak, gula, dan sereal, bersama dengan menguatnya harga daging dan susu.

Indeks Harga Pangan FAO adalah indeks timbangan perdagangan yang melacak harga pasar internasional dari lima kelompok komoditas pangan utama.

Indeks harga minyak sawit melonjak 7,8 persen dari April, menandai kenaikan dalam 12 bulan berturut-turut.

“Kekuatan indeks yang berkelanjutan terutama mencerminkan kenaikan nilai minyak sawit, kedelai, dan minyak lobak,” jelasnya.

Indeks harga gula melonjak 4,0 persen hingga mencapai level tertinggi sejak Maret 2017, sebagian besar karena penundaan panen dan kekhawatiran atas berkurangnya hasil panen di Brasil, pengekspor gula terbesar di dunia.

Indeks harga sereal naik 6,0 persen per bulan di mana harga jagung internasional yang lebih tinggi pada Mei.

Indeks harga daging mengalami kenaikan dalam bulan kedelapan, naik 2,2 persen mengambil indeks 10 persen di atas level tahun lalu.

Indeks harga susu naik 1,8 persen dari April, rata-rata 28 persen di atas levelnya tahun lalu. (*)

Sumber: Merdeka.com