IPC : Kami Akan Beli 49% Saham Anak Usaha Krakatau Steel

PROBATAM.CO, Jakarta – PT Pelindo II (Persero) atau IPC menyiapkan modal Rp1,7 triliun untuk membeli 49% saham PT Krakatau Steel Tbk di PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).

KBS, yang merupakan anak usaha Krakatau Steel Tbk., adalah badan usaha pelabuhan yang bergerak di bidang pengelolaan Pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten.

Direktur Keuangan IPC Widyaka Nusapati mengatakan bahwa perseroan masih dalam proses pembelian sebagian saham KBS, tetapi IPC dan Krakatau Steel telah meneken nota kesepahaman sekitar dua pekan lalu.

Krakatau Steel tetap menjadi pemegang saham mayoritas KBS. Kepemilikan minoritas saham oleh Pelindo II nantinya akan ditindaklanjuti dengan kerja sama pengoperasian. Aksi korporasi ini adalah bagian dari strategi pertumbuhan IPC secara anorganik.  

“Kami akan beli 49%, tapi kami operate,” kata Widyaka kepada Bisnis, Senin (25/3/2019).

IPC merencanakan dapat merealisasikan pembelian sebagian saham dalam semester I/2019. Dana Rp1,7 triliun merupakan sebagian dari rencana belanja modal Pelindo II tahun ini yang dipatok sekitar Rp11 triliun.

Soal konsolidasi dengan Pelabuhan Ciwandan yang hanya berjarak 1,5 km, Widyaka menuturkan Pelabuhan Cigading akan diarahkan menjadi multipurpose terminal. 

Cigading saat ini banyak menangani bongkar muat kargo curah kering, seperti pelet, bijih besi, batubara, gipsum, garam, kedelai, jagung, gula mentah, sedangkan sebagian kargo di Ciwandan juga muatan curah kering. 

Widyaka mengatakan, pembelian sebagian saham yang diikuti dengan pengelolaan oleh IPC sejalan dengan keinginan Kementerian BUMN agar seluruh pelabuhan di Tanah Air dikelola oleh Pelindo. Kementerian BUMN ingin agar perusahaan pelat merah di luar Pelindo fokus pada bisnis inti.

“Kami berharap dengan teknologi dan expertise yang kami punya, dia [Pelabuhan Cigading] akan jadi bagus. Kalau bagus, dia akan dukung ekonomi di sekitarnya, dukung Krakatau [Krakatau Steel] juga. Kalau itu bisa tercapai, industri yang banyak di Tangerang bisa lewat KBS karena dekat,” ujar Widyaka.

IPC menargetkan produksi bongkar muat kargo di Cigading bisa mencapai 15 juta ton tahun ini jika dikelola oleh perseroan. Mengutip laman cigadingport.com, saat ini Cigading mampu menangani throughput 12 juta ton per tahun.

Cigading yang memiliki pelabuhan terdalam di Indonesia diarahkan untuk menangani segala jenis kargo, baik curah kering, curah cair, maupun kontainer. Dermaga 6, salah satu slot dermaga Cigading yang mempunyai kedalaman 21 meter di bawah permukaan air (LWS), dapat disandari oleh kapal jenis super capesize sekitar 200.000 DWT untuk kargo curah kering.

Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Silmy Karim tidak memberikan keterangan saat ditanya tentang rencana emiten berkode saham KRAS itu atas Pelabuhan Cigading pada masa mendatang jika sebagian sahamnya dibeli Pelindo II.

Direktur Utama KBS Alugoro Mulyowahyudi menyerahkan seluruh rencana aksi korporasi kepada induk perusahaan. “Yang diskusi dengan mereka (Pelindo II) pemegang saham, KS (Krakatau Steel) ,” katanya. (*)

Artikel ini terbit pertama kali di Bisnis.com