PROBATAM.CO, Yogyakarta– Elemen masyarakat Yogya, menyampaikan pendapat dengan tema ‘Kawula Ngayogyakarta Peduli Bangsa’ di Titik Nol, Yogyakarta, Provinsi DIY, Kamis (3/12/2020) pukul 10.30 sampai 11.03 WIB.
Penyampaian pendapat dari Elemen Masyarakat Yogya diikuti sekitar 80 orang dengan Kordinator Lapangan (Korlap) Waljito berjalan singkat dan terbit berkat pengamanan oleh Personel Polresta Yogyakarta.
Elemen masyarakat yang ikut dalam aksi turun ke jalan tersebut, terdiri dari, unsur FKOR, Banser, Atmo 5, Social Community, Jogo Boyo dan Mbah Joyo Center.
Kegiatan dari Elemen Masyarakat Yogya ini bertujuan untuk menjaga situasi kota Yogyakarta agar selalu kondusif aman dan damai bebas dari issu SARA.
Kapolresta Yogyakarta Polda DIY Kombes Pol Purwadi W Anggoro, S.IK, MH pada kesempatan itu, menyampaikan agar semua pihak untuk selalu mentaati protokol kesehatan (Prokes) di tengah pandemi yang melanda.
” Kita menyampaikan kepada mereka agar selalu mentaati prokes (protokol kesehatan),” ujar Purwadi singkat saat dihubungi PROBATAM.CO, Kamis (3/12/2020) siang.
Sementara itu, dalam Orasinya Korlap Waljito mengatakan, warga Yogja telah memiliki etika yaitu memiliki etika budaya dan akhlak yang sangat mulia.
Menurutnya, tidak perlu lagi direvolusi Akhlak, kalaupun ada yang akan merevolusi akhlak setidaknya mereka mempunyai akhlak yang lebih baik.
“Kami semua sudah memiliki akhlak yang lebih baik daripada itu semua, oleh karena itu kami menolak semua orang yang akan merevolusi akhlak di Yogyakarta,” ujarnya.
“Kami menolak Rizieq datang ke Yogyakarta yang akan merevolusi akhlak kami. Benahi dulu akhlakmu Rizieq?,” serunya.
Waljito mengatajan kegiatan dari Elemen Masyarakat Yogya bertujuan untuk menjaga situasi kota Yogyakarta agar selalu kondusif aman dan damai bebas dari issu sara.
Pada kesempatan itu, mereka juga menyampaikan sejumlah poin- poin Penyataan Sikap sebagai berikut :
- Sepakat menjaga Yogyakarta yang aman, nyaman dan damai.
- Sepakat menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa.
- Siap melawan terorisme, radikalisme, separatisme, anarkisme dan intoleran.
- Menjaga Yogyakarta sebagai kota budaya, kota pendidikan yang berkepribadian dan berakhlak luhur.
- Menolak Yogyakarta di jadikan panggung gerakan revolusi akhlak, yang hanya berisi saling hujat dan berpotensi memecah belah persatuan masyarakat Yogja.
- Menolak kehadiran Rizieq di Yogyakarta dengan agenda revolusi akhlaknya karena dengan banyaknya mobilisasi massa dari luar kota akan berpotensi terjadinya penambahan klaster baru Covid 19.
- Kita semua berdoa mudah-mudahan Yogyakarta aman, damai dan wabah Covid 19 segera berakhir.
Dalam aksinya tersebut, mereka juga melambaikan Spanduk yang beraneka bunyi;
- Kawulo Ngayogyokarto Peduli Bangsa, Perkuat Persatuan Lawan Gerakan Untuk Merongrong Keutuhan Bangsa.
- Kawulo Ngayogyokarto Peduli Bangsa, Warga Yogja Menolak Kedatangan Riziek Shihab Untuk Menjadikan Yogja Panggung Konsep Revolusi Akhlak, Warga Yogja Akhlaknya Sudah Baik.
- Kawulo Ngayogyokarto Peduli Bangsa, Perkuat Persatuan Lawan Segala Bentuk Gerakan Radikal Yang Merongrong Keutuhan Bangsa. (*/iin).