PROBATAM.CO, Jakarta- SoftBank Group Corp mengaku masih mengkaji nilai investasi yang akan mereka gelontorkan untuk ibu kota baru Indonesia. Perusahaan yang berpusat di Jepang itu akan melihat dulu regulasi dan desain ibu kota secara detail.
“Terkait dengan investasi, kami masih harus melihat gambaran besar (ibu kota baru) seperti apa. Apa risikonya, desain, dan aturan dasarnya,” ungkap CEO Softbank Group Corp Masayoshi Son di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Menurut Masayoshi, pihaknya masih terus membahas rencana investasi itu dengan pemerintah Indonesia. Dia bilang sejauh ini diskusi masih berjalan lancar.
“Dengan gambaran yang jelas, kami bisa menentukan nilai investasi yang dikeluarkan,” terang Masayoshi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah menawarkan enam klaster kepada calon investor yang berniat menanamkan dananya di ibu kota baru. Enam klaster itu, antara lain kesehatan, pendidikan, riset, dan keuangan.
Luhut mengklaim pembahasan mengenai investasi sudah hampir final. Namun, ia enggan bicara mengenai potensi investasi dari SoftBank Group Corp.
“Kami bicara angkanya cukup baik. Kami sepakat tidak bicara sampai final,” ucap Luhut.
Jokowi berencana memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Ia telah menetapkan lokasi ibu kota baru pada pertengahan tahun lalu.
Ia memilih Kecamatan Samboja, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Sepaku Semoi, Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp466 triliun.
Dari total kebutuhan anggaran tersebut, pemerintah hanya mampu membiayai 19 persen saja. Jokowi berharap kekurangan pembiayaan ibu kota baru nantinya bisa ditutup oleh investasi swasta dan BUMN. (*)
cnnindonesia