PROBATAM.CO, Kuansing- Hendra Putra (19) awalnya tak menyangka akan bernasib naas malam itu, Selasa (5/2/2020). Ia tiba-tiba dipukuli sampai babak belur oleh, Ari salahseorang warga Pebaun Hulu, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingin, Provinsi Riau.
Sebelum terjadinya pemukulan itu, Hendra yang merupakan warga Desa Sei Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan itu tengah duduk santai bersama temannya bernama, Ade di jembatan Batangontan, Desa Aur Duri, Kecamatan Kuantan Mudik.
“Malam itu rencana saya mau pergi ke Desa Kasang, sesampai di jembatan itu kami berhenti sejenak. Eh, tiba-tiba Ari menghampiri saya, langsung melayangkan pukulan berkali-kali,” kata Hendra saat berbincang dengan PROBATAM.CO, Minggu malam (23/2/20).
Menurut pengakuanya, ia tak berkutik saat dipukuli pelaku. Karena abang pelaku bernama Alian memeganginya.
“Saya dipegangi abangnya, sementara pelaku terus memukuli,” cerita Hendra.
Akibat pukulan itu, Hendra mengalami luka memar dibagian kepala belakang dan hidungnya mengeluarkan darah segar.
Usai dipukuli, Hendra sempat tak sadarkan diri. Ia jatuh tergeletak dan ditinggalkan begitu saja.
Namun tak lama kemudian, beruntung ada salahseorang warga Kinali yang datang menyelamatkanya. Dan Hendra pun dilarikan ke rumah sakit.
Lalu, pada hari Kamis (7/2/20) Hendra lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuantan Mudik. “Namun hingga saat ini pelaku belum juga diproses secara hukum,” tutur Hendra.
Selama ini, kata Hendra, dirinya tidak terlalu mengenal pelaku. Apalagi sampai ada persoalan diantara mereka.
“Itu yang membuat saya kaget. Kok saya dipukuli. Padahal saya tidak terlalu mengenal beliau,” ujarnya.
Tersangka Segera Dipanggil.
Kapolsek Kuantan Mudik, AKP Afrizal melalui Kanit reskrim Polsek Kuantan Mudik, Aiptu Hainur Rasyid, Senin malam (24/2/2020) membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut.
Sampai saat ini, kata Hainur, tiga orang saksi telah diperiksa. Sementara tersangka akan segera dilakukan pemanggilan.
“Tinggal pemanggilan tersangka. saksi sudah tiga orang kami periksa. Namun ada satu lagi saksi, Sekdes Kinali yang belum diperiksa,” tutup Hainur. (hdr)