PROBATAM.CO, Batam – Pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Provinsi Kepri mengalami peningkatan. Hingga Oktober 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsinya mencapai 56,99 persen menjadi 24.284 investor dari 15.468 pada Desember 2018 lalu.
OJK juga mengklaim stabilitas keuangan di Provinsi Kepri terjaga dengan baik. Hal tersebut dapat terwujud dengan terus mendorong peran sektor jasa keuangan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Kepri.
Secara umum, OJK menilai perkembangan jumlah Bank dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sampai dengan semester II tahun 2019 tumbuh positif.
Seperti adanya penambahan jaringan kantor 3 Bank Umum/Syariah, 1 perusahaan pembiayaan, 4 perusahaan asuransi dan 1 perusahaan pegadaian.
Sedangkan pada bidang pasar modal, terdapat penambahan 1 perusahaan sekuritas, 1 Manajer Investasi (MI) dan 1 galeri investasi.
Paparan ini disampaikan langsung oleh Kepala OJK Provinsi Kepri, Iwan M Ridwan kepada wartawan di Kez’s Bakery and Restaurant Batam Center, Jumat (27/12).
Berdasarkan data per Oktober 2019, kata Iwan, perkembangan keuangan perbankan tumbuh sebesar 3,33 persen dengan aset yang mencapai Rp 78,20 triliun.
“Untuk kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,24 persen dengan jumlah kredit mencapai Rp 43,28 triliun,” ungkapnya.
Kemudian, Iwan melanjutkan, ada Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 57,16 triliun tumbuh sebesar 5,09 persen. Sementara Loan To Debt Ratio (LDR) sebesar 75,71 persen dan NPL sebesar 4,75 persen.
“Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan November 2019 di Kepri juga mengalami peningkatan sebesar Rp 35,3 miliar atau meningkat 4,8 persen dibanding tahun lalu,” kata dia. (zel)