PROBATAM.CO, Sidoarjo – Batik Air meresmikan penerbangan pertama umrah periode 1440 hijriah dengan rute Surabaya melalui Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo tujuan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi.
Pelaksanaan terbang perdana diresmikan kemarin, Selasa (17/12) oleh Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt Achmad Luthfie, Presiden Direktur Dream Group, Muhammad Umar Bakadam beserta mitra terkait.
Batik Air memfasilitasi para tamu sebagai jamaah pertama dengan terbang nyaman menggunakan pesawat berbadan lebar (wide body) Airbus 330-300CEO. Batik Air bernomor ID-226 mengudara tepat waktu (on time) pukul 09.30 WIB membawa 372 tamu, dan 13 awak pesawat.
Layanan ini tanpa henti (non-stop) dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz pada pukul 16.30 waktu setempat.
CEO Batik Air, Capt Achmad Luthfie mengatakan, layanan baru ini khusus mengakomodir penerbangan berkualitas menuju Saudi Arabia.
Pelaksanaan umrah menawarkan program sembilan hari dan 13 hari, sebagai bentuk kesungguhan Batik Air memenuhi kebutuhan perjalanan ibadah bagi setiap jamaah yang berasal dari Jawa Timur dan sekitarnya.
“Batik Air memproyeksikan, permintaan untuk pasar ini akan terus meningkat,” kata Capt Ahmad Luthfie dalam keterangan tertulisnya diterima PROBATAM, Rabu (18/12).
Menurutnya, Batik Air telah memenuhi dan mengimplementasikan ketentuan operasional berdasarkan masing-masing negara serta aturan internasional.
Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini terlaksana setelah Batik Air memenuhi semua kualifikasi, atau persyaratan audit keselamatan dan keamanan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA).
“Atas nama Batik Air kami mengucapkan selamat menjalankan umrah kepada tamu jamaah pertama, semoga berjalan lancar dan baik,” ucap Capt Achmad Lutfhie.
Pada kesempatan ini, Batik Air kata dia juga berterima kasih kepada regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara serta berbagai pihak. Batik Air bekerjasama dengan Dream Tour sebagai mitra perjalanan (tour and travel) dalam General Sales Agent (GSA).
Presiden Direktur Dream Group, Muhammad Umar Bakadam menyebut pihaknya sangat senang meluncurkan umrah premium services dengan Batik Air perdana dari Surabaya. Hal ini menunjukkan kemitraan Dream Tour bersama Lion Air Group dalam mengakomodir permintaan pasar perjalanan religi muslim.
Tahun ini Dream Tour mencatatkan sejarah penting perusahaan dengan mengembangkan bisnis melalui kerjasama Batik Air dalam menyediakan pilihan baru perjalanan umrah yang menawarkan premium services airlines.
Batik Air dan Dream Tour menawarkan layanan mencakup bagasi, makanan di dalam pesawat (inflight meals) tersedia dalam kelas bisnis dan ekonomi, hiburan selama perjalanan (inflight entertainment) terdiri majalah, musik religi, audio video pada setiap kursi. Untuk kenyamanan tamu dari masing-masing kota asal, Batik Air telah mempersiapkan awak kabin guna membantu kemudahan komunikasi dari bahasa.
“Dream Tour sebagai travel umrah terbaik di Indonesia, selalu mengutamakan beragam faktor layanan dan amanah dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh jamaah yang hendak melakukan perjalanan spiritual umrah ke Tanah Suci,” katanya.
Pengoperasian Airbus 330-300CEO dinilai tepat menjadi bagian pendukung model bisnis dan mencerminkan kesungguhan dalam memperluas jaringan dengan tata letak kursi lorong ganda (double aisle) terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi. Batik Air dapat meningkatkan jaringan bisnis penerbangan berkonsep premium services airlines termasuk memperkuat jaringan di segmen jarak jauh (long haul).
Pada Desember 2019, setelah Surabaya, Batik Air bersama Dream Tour membuka penerbangan ke Madinah Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi dan Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Penerbangan itu diantaranya dibuka dari Bandara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali, Solo, Jawa Tengah. Kemudian Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Makassra, Sulawesi Selatan, dan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Rencana strategis perusahaan jangka berikutnya, juga akan menambah dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan,Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kemudian dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur dan dari Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Layanan umrah 2019-2020, Batik Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance/OTP) rata-rata 92%. Upaya tersebut sejalan memberikan layanan istimewa kepada jamaah umrah sebagai tamu berdasarkan sistem terstruktur dan komprehensif antara perawatan pesawat, operasional di bandara serta keputusan cepat dan tepat.
Dalam operasional setiap penerbangan, Batik Air selalu patuh dan menerapkan budaya keselamatan (safety culture). Keseriusan inilah yang menegaskan Batik Air mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).
Batik Air akan terus mengembangkan full-service seiring memperkuat jaringan domestik dan internasional dengan tetap mengedepankan faktor keselamatan serta keamanan (safety first).
Hingga kini, Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional ke Singapura, Chennai India, Perth Australia, Guilin dan Kunming di Tiongkok, serta Taipei, dengan frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 per hari.
Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92.63% dengan kekuatan armada yang dioperasikan terdiri dari 44 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), 6 Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi), 8 Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi), serta 1 Airbus 330-300 (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi). (azx)