BP Batam Gandeng Hansol Korsel Bangun Instalasi IPAL

PROBATAM.CO, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama sama dengan kontraktor Hansol, Korea Selatan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Bengkong Sadai, Batam. Tahun 2020, proyek ini ditargetkan selesai.

“Kami membangun jaringan konstruksi pipa air limbah di Batam bantuan dari Pemerintah Korea Selatan yang berbentuk soft loan,” kata Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan, di Gedung Marketing BP Batam.

Menurutnya, pembangunan di Kota Batam kian pesat selama 30 tahun terakhir dan pertumbuhan penduduk juga mengalami peningkatan hingga mencapai lebih dari satu juta jiwa, dengan perkembangan kawasan industri yang terus bertambah.

“Memang saat ini supply dan demand air bersih masih cukup, tetapi Batam harus menyiapkan langkah-langkah jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti El Nino,”ujarnya.

Maka pembangunan ini, sambung dia, harus didukung sebab bertujuan menjaga kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa salah satu strategi memenuhi kebutuhan air bersih adalah dengan membangun pengelolaan air limbah.

Selain itu, IPAL sangat penting jika ingin penduduk Batam sehat. Sebab kalau airnya tercemar maka kesehatan warga akan terganggu.

Dijelaskannya, pengolahan air limbah ini nanti bisa dari limbah domestik atau air hujan agar tampungan air yang ada tetap bersih dan layak diproses.

“Tahap 1 akan dibangun untuk wilayah Batam Center dimana kapasitasnya hanya sekitar 20.000 m3/hari dan diharapkan bisa mengcover 220.000 jiwa,” jelasnya.

Dia melanjutkan, untuk ke depannya tidak ada lagi pemakaian septic tank, karena limbah domestik atau rumah tangga akan disalurkan melalui saluran integral yang akan diproses di instalasi pengolahan air limbah di Bengkong Sadai.

“Pipa-pipa yang akan disiapkan dalam proyek ini nanti panjangnya sekitar 114 Km dan instalasi ini nantinya bisa menjangkau sekitar 11.000 rumah warga di Batam Center” ungkapnya.

Bila septic tank sudah tak digunakan, otomatis tak perlu sedot WC, bahkan risiko seperti ledakan akibat gas metan yang kerap merisaukan itu, tak akan terjadi lagi. Lingkungan pun akan lebih bersih. (*/kb)