Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto menutup secara resmi kompetisi sepak bola Piala Gubernur Kepri tahun 2019 di Desa Kote, Kecamatan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Ahad (15/9).

Isdianto Tutup Kompetisi Sepak Bola Gubernur Cup di Kote Singkep

PROBATAM.CO, Lingga — Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto menutup secara resmi kompetisi sepak bola Piala Gubernur Kepri tahun 2019 di Desa Kote, Kecamatan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Ahad (15/9).

Hadir dalam kesempatan ini Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar, staf ahli Gubernur Saidur Qudri dan Herizal Hood serta kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri Mafrizon.

Isdianto mengatakan perjalanannya dari Tanjungpinang menuju Desa Kote menggunakan MV. Ocean Runner memakan waktu sekitar 4 jam. Gelombang yang tinggi membuat kecepatan kapal tidak bisa dipaksa maksimal.

“Alhamdulillah sampai juga di sini. Tadi di kapal waktu menyuap nasi ke mulut berulangkali kena hidung. Ombak kuat. Tapi alhamdulillah berkat niat yang baik, semuanya dilancarkan oleh Allah,” kata Isdianto dihadapan masyarakat Kote.

Untuk itu, Isdianto berharap kompetisi sepakbola Gubernur Cup 2019 di Desa Kote, Dabo Singkep ini tidak hanya berjalan biasa-biasa saja. Namun diharapkan akan lahir tim-tim yang solid serta pemain-pemain hebat yang nantinya bisa mewakili Kepri ditingkat nasional, bahkan internasional.

“Tekuni aja secara serius apapun yang adik-adik sekalian senangi. Termasuk di dunia sepakbola. Karena hanya dengan ketekunan dan kerja keras maka hasilnya akan terlihat nantinya,” ujarnya ditengah antusias masyarakat yang hadir mengelilingi stadion sepakbola Desa Kote.

Sebanyak 32 tim ikut andil dalam laga bergengsi ini. Berlangsung sejak 24 Agustus hingga 15 September. Di laga final Penuba FC melawan Kesebelasan tuan rumah Kote dengan dimenangkan Kote FC 1-0.

“Tahun depan agar diselenggarakan lagi disini. Selain prestasi, juga untuk kebersamaan, untuk silaturahmi agar masyarakat lebih kompak satu sama lain,” harap Isdianto.

Usai menutup turnamen sepak bola, Plt. Guberbur Kepri dan rombongan melakukan shalat magrib di Masjid Kote.

Kemudian dijamu makan malam sambil beramah tamah dengan para tetua kampung setempat guna mendengarkan berbagai keluh kesah kehidupan masyarakat di sana.

“Usai dari Lingga, rombongan kembali ke Tanjungpinang dan menempuh perjalanan tiga jam,” pungkasnya. (r/arf).