PROBATAM.CO.Lingga – Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dabo Singkep, Sahat Mauli Pasaribu menyatakan informasi yang beredar melalui WhatsApp mengenai air garam dalam baskom dapat menciptakan hujan adalah berita bohong atau hoaks karena upaya membuat hujan tidak sesederhana itu.
”Itu hoaks dari sisi keilmuan, kegiatan memunculkan hujan buatan menggunakan air garam yang dijemur itu tidak mendasar, dari kegiatan tersebut juga tidak menghasilkan perubahan suatu zat atau biasa disebut proses fisis.” ujar Sahat Senin (16/9).
Sahat, menuturkan tidak mungkin menciptakan hujan dengan mekanisme mikro menggunakan satu ember air tiap rumah dan ajakan ratusan ribu rumah dengan harapan akan ada jutaan meter kubik uap air. Menurut Sahat banyak persyaratan untuk membentuk awan hujan selain penguapan yang sangat banyak, juga diperlukan pola angin yang mengarahkan uap air agar terjadi kondensasi di suatu daerah.
Namun, pola angin tersebut dapat berubah-ubah dan mengakibatkan uap air tertarik entah ke arah tertentu.”Posisi matahari sekarang, menyebabkan di utara masih hangat, sehingga angin masih bergerak dari selatan, di mana angin selatan atau tenggara cenderung lebih kering, sulit terjadi hujan.” tambah Sahat.(ras)