PROBATAM.CO – Narkoba dan obat berbahaya lainnya, atau biasa yang kita sebut dengan Narkoba, adalah salah satu hal yang sangat meresahkan masyarakat di manapun itu terutama di Indonesia.
Bagaimana tidak, apabila pecandu narkoba setiap tahun kini kian bertambah terus menerus, ditambah lagi 80% dari 5 juta pengguna narkoba adalah remaja dengan rentang usia 14-19 tahun.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komkjen Pol Heru Winarko mengklaim pada tahun 2018 mayoritas pengguna narkoba adalah generasi muda atau para pelajar, seperti dilansir okezone.com.
Mengapa penyalahgunaan narkoba lebih marak terjadi pada generasi muda atau para pelajar? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita kenal lebih jauh apa itu narkoba.
Narkotika
Menurut UU No 22 tahun 1997 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan pemutusan kesadaran sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan risiko ketergantungan
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika dikonsumsi karena berisiko tinggi menyebabkan kecanduan.
Narkotika golongan 2 seperti Morfin, Alfaprodina, dan 85 jenis lainnya, juga menyebabkan ketergantungan. Boleh di konsumsi dengan resep dokter, dengan tujuan pengobatan.
Narkotika golongan 3, jenis ini memiliki risiko ketergantungan yang ringan, dan seringnya dipakai untuk pengobatan.
Kembali ke topik awal mengapa penyalahgunaan narkoba lebih marak terjadi pada kalangan remaja?
Efek penyalahan narkotika sendiri ada berbagai macam, yaitu halusinasi, dehidrasi, menurunnya tingkat kesadaran, kejang hingga kematian, gangguan kualitas hidup dan jika tidak ditangani dengan cepat akan berakibat kematian.
Masa remaja adalah masa-masa di mana mereka ingin mencari jati diri, mencoba hal-hal yang baru karena mereka mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, baik dalam hal positif maupun hal negatif. Oleh karena itu, orangtua harus mendampingi agar anak tidak terjerumus dalam hal negatif.
BNN menekankan peranan keluarga khususnya orangtua sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan terhadap narkoba. Bagaimanakah peran orangtua dalam mencegah pemakaian narkoba sejak dini?
Pembekalan informasi ke orangtua
Pembekalan tentang narkoba ke orangtua adalah hal utama yang perlu dilakukan terlebih dahulu, karena banyak orangtua yang belum tahu apa itu narkoba. Jadi, bagaimana mereka mau melarang anaknya dan memberi pembekalan, apabila mereka sendiri tidak paham dan mengerti tentang bahaya narkoba?
Orangtua juga harus sadar bahwa narkoba akan memberikan pengaruh buruk dan dapat mempengaruhi kinerja otak.
Mengajarkan anak tentang bahaya narkoba dan melarangnya dengan tegas
Anak remaja, umumnya menerima informasi tentang narkoba dari luar rumah atau dari teman sebayanya, sehingga informasi yang diterima hanya sebagian, dan tidak mengetahui apa bahaya yang dihasilkan jika mengonsumsi narkoba.
Oleh karena itu, sangatlah penting jika sebagai keluarga khususnya orangtua memberi informasi tentang bahaya yang dihasilkan dan efeknya terhadap masa depan. Materi narkoba seperti apa yang bisa disampaikan?
Menyampaikan materi tentang narkoba terhadap anak-anak tentunya harus dengan cara sederhana atau dengan perumpamaan, seperti jika mereka bermain terlalu lama hingga lewat waktu lalu anak menjadi lelah dan tidak dapat belajar dengan baik, tanpa belajar, maka anak tidak akan mengerti tentang pelajaran sekolah sehingga tidak dapat mencapai prestasi yang diinginkan.
Selain mengajarkan anak tentang efek yang disebabkan oleh narkoba, sebagai orangtua juga harus menanamkan aktivitas positif agar anak memiliki kegiatan terarah dan terstruktur sehingga dapat membantu mengisi waktu luang mereka dengan hal yang positif contohnya adalah latihan olahraga.
Bekerja sama dengan tempat pendidikan (sekolah atau universitas)
Bekerja sama dengan sekolah atau universitas di mana anak-anak menuntut ilmu adalah satu cara untuk memberikan program pencegahan, pemantauan dan penanggulangan narkoba secara spesifik.
Membangun hubungan yang baik dengan anak
Membuka percakapan mulai dari hal kecil dapat membangun dan membantu anak untuk lebih terbuka terhadap orangtua, sehingga jika terjadi suatu hal yang janggal atau contoh temannya mengajak atau mengajarkan suatu hal yang tidak benar, mereka akan bercerita dan terbuka dengan orangtuanya.
Selain peran orangtua sangat penting dalam mencegah, mereka juga harus peka dan waspada terhadap gejala dini korban penyalahgunaan narkoba yang bisa saja dialami oleh anak mereka.
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006: 57-59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba yaitu:
Tanda-tanda fisik penyalahgunaan narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat atau berhenti, mata dan hidung berair, menguap terus menerus, dan diare.
Selain itu, mereka akan mengalami rasa sakit di seluruh tubuh, takut air sehingga malas mandi, kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat, tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawatt dan keropos, terdapat bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
Tanda-tanda penyalahgunaan narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai meluapkan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya dan selalu kehabisan uang.
Mereka juga sering mencuri uang, dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mal atau pesta, bila ditanya sikapnya penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
Tanda-tanda penyalahgunaan narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat, mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong.
Mereka juga akan meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu, misalnya kegiatan ekstrakulikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya, mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak “tidak beres” di sekolah.
Narkotika, sejatinya tidak berbahaya, namun penyalahgunaan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawablah yang membuat narkotika menjadi berbahaya. Keingintahuan yang besar untuk mencoba-coba tanpa berpikir panjang mengenai akibat yang ditimbulkan merupakan hal yang berbahaya.
Oleh karena itu penyuluhan dan pengenalan sejak dini tentang bahaya narkoba dapat membantu mengupayakan agar anak-anak dan remaja tidak terjerumus dalam keingintahuan dalam hal negatif. Mari perangi penyalahgunaan narkoba untuk menjadikan generasi yang lebih baik ke depannya. Peran kecil anda sangat berarti.
(*)