PROBATAM.CO, Batam — Di sebuah ruangan sederhana, aroma kopi menyambut hangat para jurnalis yang hadir. Bukan sekadar agenda biasa, pertemuan bertajuk Ngopi Bareng Media itu menjadi ruang terbuka bagi Kepala BP Batam merangkap Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, untuk berbagi pandangan, visi, dan strategi besar untuk Batam.
Tak ada podium megah atau protokoler kaku. Yang ada adalah dialog hangat—mengenai tantangan kota, peluang investasi, dan bagaimana media bisa jadi bagian penting dari pembangunan.
“Kalau media tidak kritis, kami tidak bisa tumbuh,” ujar Amsakar, menyisip kopi. Ia menekankan pentingnya keterbukaan, bukan hanya soal informasi, tapi juga dalam menerima masukan dan kritik membangun.
Salah satu sorotan utama yang dibahas adalah geliat investasi di sektor data center. Batam, kata Amsakar, tengah dilirik sebagai pusat digital baru berkat kesiapan infrastruktur dan energi. “Ini bukan hanya soal investasi. Ini tentang menciptakan ekosistem baru, ekonomi digital yang memberi efek luas bagi masyarakat,” ucapnya penuh keyakinan.
Tapi tak hanya bicara soal masa depan digital, Amsakar juga membahas hal-hal yang lebih dekat dengan keseharian warga—seperti pengelolaan parkir. Menurutnya, tata kelola parkir yang cerdas bisa menjadi solusi sekaligus peluang ekonomi. “Parkir itu kecil, tapi dampaknya besar kalau ditata baik,” katanya.
Sementara itu, Claudia menyoroti pentingnya komunikasi yang sehat antara pemerintah dan media. Baginya, keterbukaan informasi adalah bagian dari kota yang ingin tumbuh secara modern dan demokratis. “Kami ingin Batam jadi kota yang tidak hanya maju fisiknya, tapi juga dewasa dalam komunikasi publiknya,” ungkapnya.
Ngopi bareng ini berakhir tanpa seremoni berlebihan. Tapi justru di balik kesederhanaan itulah, percakapan-percakapan penting lahir—tentang kota yang sedang bergerak, dan tentang masa depan yang ingin dirancang bersama. (Jhon)
