PROBATAM.CO, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menargetkan skrining
atau pemeriksaan penyakit tuberkulosis (TBC) terhadap
650 ribu warga yang tersebar di tujuh kabupaten/kota setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri menyampaikan skrining TBC massal akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan melibatkan seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota.
“Sampai saat ini, terdata 60 ribu warga Kepri sudah menjalani skrining TBC, dengan temuan kasus positif TBC sekitar 4.000 orang dari target 13 ribu kasus,” kata Bisri di Tanjungpinang, Kamis.
Bisri menyebut proses skrining TBC akan menggunakan metode X-Ray atau rontgen dada. Prosesnya diklaim tidak memakan waktu lama, dalam hitungan detik atau menit langsung selesai.
Warga akan diarahkan melakukan skrining TBC, dengan melibatkan peran kader TBC sebagai ujung tombak mengarahkan warga mengikuti pemeriksaan di puskesmas terdekat.
Bantuan pihak desa, kelurahan hingga kecamatan di tiap kabupaten/kota juga diperlukan dalam upaya mengedukasi sekaligus mengajak warganya ikut skrining TBC.
“Kita membutuhkan anggaran sekitar Rp12 miliar untuk membeli peralatan X-Ray hingga keperluan kader TBC se-Kepri,” ujar Bisri.
Bisri menegaskan skrining TBC sangat penting guna mencegah penularan TBC sekaligus memenuhi target eliminasi nasional TBC tahun 2030.
Selain itu, sambungnya, TBC juga termasuk jenis penyakit dengan tingkat kematian tinggi di tanah air atau mencapai 1,3 juta orang.
“Seseorang yang terkena TBC rentan terkena komplikasi apabila tak segera diobati, seperti kerusakan paru-paru permanen termasuk organ ginjal, jantung dan otak,” ungkap Bisri.
Dia melanjutkan sejauh ini kasus positif TBC di Kepri sudah mendapatkan penanganan medis, dengan memberikan obat anti tuberkulosis (OAT) melalui pelayanan kesehatan pemerintah, seperti puskesmas.
Obat itu dibagikan secara gratis dan harus diminum selama enam bulan berturur-turut oleh pasien penderita TBC.
“Alhamdulillah, warga positif TB di Kepri rata-rata sembuh setelah mengonsumsi OAT,’ ucap Bisri.
Bisri menambahkan gejala penyakit TBC, antara lain batuk berdahak lebih dari seminggu bahkan mengelarkan darah, serta mengalami keringat dingin pada malam hari.
Warga yang mengalami gejala itu diimbau segera memeriksakan diri ke puskesmas supaya dapat diobati ketika memang positif TBC.
“Jaga pola makan, istirahat, olahraga teratur, hindari merokok serta kontak fisik dengan penderita TBC agar terhindar penyakit TBC,” demikian Bisri.(oni)
