PROBATAM.CO, Pekanbaru– Pergantian kepemimpinan adalah bagian dari dinamika organisasi dalam menjaga keberlanjutan dan peningkatan kinerja.
Dengan penuh rasa hormat, Kapolda Riau yang baru Irjen Pol Herry Heryawan mengucapkan terima kasih kepada Irjen Pol. Mohammad Iqbal atas dedikasi dan pengabdiannya selama memimpin Polda Riau.
“Warisan kepemimpinan beliau akan menjadi pijakan bagi saya dalam meneruskan tugas mulia ini,” ungkap Irjen Herry, di Kota Pekanbaru, Rabu (19/3/2025) malam.

Sebagai Kapolda Riau yang baru, ia berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan semangat Presisi.
Sinergi dan kolaborasi dari seluruh jajaran serta dukungan masyarakat, katanya sangatlah penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bumi Lancang Kuning.
” Mari bersama wujudkan Polda Riau yang profesional, berintegritas, dan semakin dekat dengan masyarakat. Terima kasih atas amanah yang diberikan. Mohon doa dan dukungannya!,” pungkas Irjen Herry mantap.

Profil Irjen Herry Heryawan
Herry Heryawan merupakan alumni Akpol 1996. Jenderal bintang dua itu menduduki sejumlah jabatan strategis di Polri.
Pria kelahiran 23 Februari 1972 ini memulai karier sebagai anggota Polri di Poltabes Semarang. Dua tahun di Poltabes Semarang, Herry Heryawan sempat menduduki jabatan sebagai Kanitresum Poltabes Semarang.
Pada September 1999 Herry Heryawan ditugaskan di Polres Kepri Timur, Polda Kepri. Di sana dia menduduki jabatan strategis mulai dari Wakasatreskrim Polres Kepri Timur hingga kemudian ditunjuk sebagai Kapolres KPPP Poltabes Balerang.
Tahun 2001-2003, pria yang akrab disapa Herrymen ini mengikuti pendidikan di PTIK. Setelah lulus dari PTIK, dia kembali dipercaya menjabat sebagai Kasat Reskrim Polresta Tanjung Pinang Polda Kepri.
Kariernya semakin melejit setelah menjabat sebagai Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2011. Sejumlah kasus menonjol pernah diungkap oleh Herrymen semasa menjadi Kasubdit Resmob ini, di antaranya menangkap Hercules dalam kasus premanisme.
Kasus menonjol lainnya yang diungkap Herrymen adalah menangkap Jhon Kei dalam kasus pembunuhan Ayung di Jakarta Pusat. Saat menjabat sebagai Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Herry Heryawan juga mengungkap kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada 2016.
Karier pria kelahiran Ambon ini semakin moncer setelah ia diangkat menjadi Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2016. Di tahun yang sama ia diangkat untuk menjabat sebagai Kapolresta Depok.
Riwayat Akademik
Irjen Herry resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Kepolisian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) setelah dinyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi doktor di Gedung Tri Brata, STIK Lemdiklat Polri pada tahun 2024.
Irjen. Pol. Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum. berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul, ‘Upaya Pemolisian dalam Menghadapi Kompleksitas Persoalan di Papua: Penguatan Pelibatan Sosial dalam Pemerintahan, Pembangunan, dan Perdamaian’ dalam sidang terbuka yang dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana KIK, Brigjen Dr. Indarto, S.H., S.SOS., SIK., M.SI.
Dalam sidang terbukanya, Irjen Herry berhasil menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh para penguji yang terdiri dari: Kabaharkam Polri, Komjen. Dr. Muhammad Fadhil Imran, M.Si.
Kemudian Guru Besar PTIK-STIK Irjen. Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, M.Si, lalu Akademisi sekaligus Anggota DKPP 2022-2027 Prof. J. Kristiadi, Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, M.Si, Guru Besar Unpad, Prof. Muradi, M.Si., M.Sc., Ph.D, Guru Besar STF Driyarkara, Dr. Setyo Wibowo, M.A, dan Dosen UI, Dr. Tony Rudyansyah, M.A.
Sementara Promotor dalam sidang saat itu adalah Prof. Bambang Shergi Laksmono. Sedangkan Co-Promotor yakni, Dr. Robertus Robert, M.A dan Ir. Djuni Thamrin, PH.D. (iin/bbs)
