PROBATAM.CO, Lingga – Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), memberikan klarifikasi terkait penundaan pembangunan dermaga tahap 2 di Dusun Sertih, Desa Kelumu, Kecamatan Lingga. Penundaan ini terjadi akibat rasionalisasi anggaran yang dilakukan di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang berimbas pada penundaan sejumlah proyek infrastruktur di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Lingga, Hendry Efrizal, dalam pernyataan resminya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas tertundanya pelaksanaan proyek tersebut. Menurutnya, penundaan ini bukan karena dermaga di Sertih dianggap tidak prioritas, melainkan karena keterbatasan anggaran yang harus disesuaikan dengan prioritas pembangunan lainnya yang juga mendesak.
“Atas nama Pemerintah Daerah, kami meminta maaf atas penundaan pembangunan dermaga ini. Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan mereka memahami kondisi ini. Penundaan ini lebih dikarenakan oleh keterbatasan anggaran yang harus disesuaikan dengan skala prioritas pembangunan lainnya,” ujar Hendry Efrizal, Sabtu (31/08/2024).
Lebih lanjut, Hendry mengungkapkan bahwa Detail Engineering Design (DED) untuk tahap lanjutan pembangunan dermaga Sertih telah selesai disusun pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek ini meskipun harus ditunda sementara waktu. Pembangunan dermaga ini dijadwalkan akan dimulai pada Maret 2025, sesuai dengan alokasi anggaran yang telah disepakati.
“Keseriusan pemerintah daerah dalam melanjutkan pembangunan dermaga ini sangat besar. DED-nya sudah kami selesaikan sebagai bukti bahwa proyek ini tetap menjadi prioritas, meskipun harus ditunda,” tambahnya.
Hendry juga menegaskan bahwa penundaan ini bukan hanya terjadi pada proyek di Dusun Sertih, tetapi juga sejumlah proyek lainnya yang terdampak oleh rasionalisasi anggaran. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lingga, khususnya dermaga dan tambatan perahu, telah berjalan dengan maksimal setiap tahunnya.
Sebagai bukti komitmen tersebut, Hendry menyebutkan beberapa proyek pembangunan dermaga yang telah rampung pada tahun 2023, di antaranya Dermaga Pongok di Kecamatan Senayang, Dermaga Buyu Kecil di Kecamatan Bakung Serumpun, Dermaga Mabong di Kecamatan Senayang, Dermaga Pulau Medang di Kecamatan Katang Bidara, dan Dermaga Bandar Madani Tahap III.
Selain itu, proyek Dermaga Linau Tahap II di Kecamatan Lingga Utara, Dermaga Limbung Tahap II di Kecamatan Lingga Utara, serta berbagai tambatan perahu di beberapa desa dan dusun di Lingga Timur, Lingga Utara, dan Singkep juga telah berhasil diselesaikan.
Hendry menekankan pentingnya melihat penundaan ini sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk merespons keterbatasan anggaran dengan bijak. “Anggaran yang tersedia tidak hanya difokuskan untuk Dishub saja, banyak sektor lain yang juga membutuhkan perhatian. Meskipun anggaran terbatas, pembangunan setiap tahunnya tetap berjalan maksimal,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemerintah Desa Kelumu melalui Kepala Desa, BPD, dan Kepala Dusun, telah melakukan pertemuan dengan pihak Dinas Perhubungan untuk mencari kejelasan terkait penundaan pembangunan dermaga di Sertih. Mereka telah menerima penjelasan langsung dari Kepala Dinas Perhubungan dan menyatakan memahami keputusan rasionalisasi anggaran ini.
Dengan komitmen yang telah ditegaskan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga, diharapkan pembangunan dermaga tahap 2 di Dusun Sertih, Desa Kelumu, akan terlaksana sesuai jadwal pada tahun 2025. Proyek ini diharapkan dapat segera mendukung aktivitas masyarakat, khususnya dalam memperlancar arus transportasi laut di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lingga berjanji akan terus memantau perkembangan dan kesiapan pelaksanaan proyek ini agar tidak terjadi penundaan lebih lanjut. Partisipasi masyarakat juga diharapkan dalam proses ini, untuk memastikan pembangunan dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Dengan adanya proyek dermaga ini, Pemerintah Kabupaten Lingga berharap dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kelumu dan sekitarnya. (oni)