PROBATAM.CO, Lingga – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) telah membangun tujuh dermaga apung Hight Density Poly Ethlene (HDPE) di beberapa wilayah Kepri dalam beberapa tahun terakhir.
Satu di antaranya Dermaga Apung di Pelabuhan Tanjung Buton, Daik, Kabupaten Lingga yang diresmikan langsung oleh Gubernur Kepri pada Desember 2022. mNamun, baru setahun diresmikan, dermaga apung yang berada di depan Pulau Mepar tersebut rusak akibat hantaman arus gelombang.
“Sejak November 2023, pelabuhan apung itu tak dipakai lagi karena rusak,” kata Kepala Desa (Kades) Mepar, Faif Sundoyo saat dikonfirmasi, Minggu (12/5/2024).
Pria yang kerap disapa Handoyo ini menerangkan, arus gelombang yang kuat mengakibatkan tiang di samping dermaga tersebut patah.
“Untuk pontonnya masih bagus, sudah disimpan,” imbuhnya.
Kini pelabuhan tersebut menyisakan 4 tiang besi sebagai pondasi pelabuhan.Handoyo pun menerangkan, hadirnya pelabuhan itu sangat memudahkan aktivitas masyarakat di Pelabuhan Tanjung Buton, Daik. Apalagi bagi warga Pulau Mepar, yang hilir mudik melakukan aktivitas di ibu kota Daik menyeberangi pulau dan menyandarkan pompong di pelabuhan tersebut, baik itu bagi warga yang bekerja, maupun pelajar ingin yang bepergian dan pulang sekolah.
“Intinya pelabuhan itu sangat memudahkan naik turun penumpang,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Pulau Mepar merupakan salah satu bekas benteng pertahanan Kerajaan Riau-Lingga yang menjadi wisata sejarah dan budaya. Akses pelabuhan yang bagus tambahnya, tentu memudahkan pengunjung untuk tiba di Pulau Mepar. Lokasinya tak jauh, hanya memakan waktu 3-5 menit untuk tiba di seberang.
Handoyo menyebutkan, akibat pelabuhan apung yang rusak tersebut, ikut menghambat aktivitas dan mobilitas masyarakat.
“Kalau air kering, penumpang naiknya di Pelabuhan Apung karena letaknya di ujung,” tambahnya. (oni)