Khatib Salat Id di Bantul Untung Cahyono mengungkap alasan soal materi ceramah soal kecurangan pemilu. (foto: cnnindonesia)

Khatib Salat Id Bantul Ungkap Alasan Materi Khotbah Pemilu Curang

PROBATAM.CO, BANTUL – Untung Cahyono, khatib salat idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY, Rabu (11/4/24) lalu mengungkap alasan dirinya menyisipkan materi soal kecurangan pemilu pada ceramahnya.

Untung mengklaim materi khotbah miliknya yang menyinggung politik tidak banyak. Dia sengaja menyisipkan topik itu dengan maksud saling mengingatkan sebagai sesama umat muslim.

“Ya saya sebagai sosok muslim yang harus belajar banyak hal kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting, karena ajaran Islam sendiri juga watawa saubil haq watawa saubil sabr itu kan untuk saling mengingatkan berlaku melakukan hal yang haq dan juga saling mengingatkan,” kata Untung di sebuah rumah makan, daerah Banguntapan, Bantul, Sabtu (13/4/24).

“Nah kalau konteksnya saling mengingatkan ini kan memang tidak ada batasannya, siapa pun yang perlu diingatkan ya memang harus diingatkan,” sambung dia.

Untung menuturkan, materi ceramah secara keseluruhan ia siapkan sendiri sejak diminta menjadi khatib. Ia pribadi meminta maaf apabila pandangannya melalui khotbahnya kemarin kurang bisa diterima para jamaah salat id atau masyarakat pada umumnya.

Ia menyadari pemilihan materi ceramah kemarin tidak sesuai dengan waktu, tempat, serta audiens yang menurutnya mungkin memiliki persepsi masing-masing.

Terlebih, Untung juga mengakui dirinya dan panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan selaku penyelenggara salat id sama-sama tak saling berkomunikasi terlebih dahulu perihal materi khotbah kemarin.

Maka dari itu, Untung mengaku telah melakukan introspeksi dan mengoreksi diri pascakejadian ini. Ia berjanji untuk lebih berhati-hati lagi ke depannya.

“Kami menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga mungkin terganggu pandangan kami,” ucapnya.

Namun demikian, Untung enggan menyimpulkan bahwa materi ceramahnya yang membuat para jamaah salat id membubarkan diri meninggalkan lokasi saat sesi khotbah belum selesai.

“Ya jamaah walkout itu kan banyak aspeknya, bisa karena sudah pegel, selak kepengen ngerokok (keburu ingin merokok), dan gerimis atau hujan. Itu bisa jadi. Tapi kalau lebih detail ya harus disurvei, ditanya. Tapi kan enggak mungkin nanya jamaah yang pulang. Kalau soal pulang saya kira juga fair ya, tidak hanya kasus seperti ini, banyak khotib juga belum rampung sudah pada pulang,” katanya.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan momen jamaah ‘bubar jalan’ salat idulfitri ketika khatib menyampaikan khotbah menyangkut kecurangan pemilu.

Akun X (Twitter) @merapi_uncover yang mengunggah video itu menyebut peristiwa ini terjadi di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY.

Dalam unggahan itu, terdapat dua video berdurasi pendek. Pertama, menampilkan sejumlah jamaah meninggalkan lapangan tempat salat dan kedua, menunjukkan sosok khatib dengan ceramahnya yang menyinggung kecurangan pemilu melibatkan pejabat negara.

Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi sementara itu mengaku telah menerima laporan perihal kejadian ini dan meminta agar seluruh panitia penyelenggara salat id lain lebih berhati-hati ke depannya.

Lagipula, Ahmad menekankan Kemenag Bantul beberapa hari sebelum lebaran telah membuat dan mengedarkan panduan penyelenggaraan salat idulfitri 1445 H sebagai tindak lanjut SE Menag Nomor 1/2024.

Dijelaskan Ahmad, pada poin ke-5 panduan itu sudah diatur jika materi khotbah harus disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta nihil muatan politik praktis sesuai SE Menag Nomor 9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

Adapun dari pihak panitia penyelenggara salat id juga sudah meminta maaf atas kelalaian mereka. Salat idulfitri di Lapangan Banguntapan pada Rabu (10/4/24) kemarin diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan.

“Kami mohon maaf untuk itu,” kata Ketua PHBI Tamanan, Sujendro Nugroho saat dihubungi, Jumat (12/4/24).

Pascaacara, Sujendro sendiri juga sudah menemui khatib secara dan menyampaikan agar tak lagi memberikan ceramah bermuatan politik.(*/Del)








sumber: cnnindonesia