Ilustrasi TPS. Sejumlah warga lanjut usia meninggal dunia saat hendak mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Timur, Rabu (14/2/24). (foto: cnnindonesia)

2 Warga Lanjut Usia di Jatim Meninggal Saat Akan Mencoblos

PROBATAM.CO, SURABAYA – Sejumlah warga lanjut usia meninggal dunia saat hendak mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di Jawa Timur, Rabu (14/2/24).

Kasus pertama terjadi di TPS 21, Desa Sumberejo, Kota Batu. Kabiddokes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim, mengatakan perempuan itu bernama Rubaikah berusia 58 tahun yang merupakan warga RT 01 RW 10, Desa Sumberejo, Kota Batu.

Peristiwa itu berawal saat Rubaikah tengah mengantre di TPS 21 Desa Sumberejo untuk mencoblos. Namun ketika menuju bilik suara, dia mendadak pingsan.

“Jam 08.45 WIB, (Rubaikah) menuju bilik 1 tiba-tiba pingsan,” ujar Erwin saat dikonfirmasi, Rabu (14/2/24).

Pada pukul 08.50 WIB, kondisi Rubaikah semakin memburuk. Denyut nadi wanita itu juga sudah tak terasa. Sepuluh menit kemudian, Rubaikah dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumahnya.

“Jam 09.00 WIB pasien meninggal. Riwayat [penyakit] hipertensi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ngatiyem yang berusia 65 tahun meninggal dunia di bilik suara saat mencoblos di TPS 12 Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (14/2/24).

Anggota KPU Banyuwangi Divisi SDM, Dian Purnawan, melalui Komisioner Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim Rochani menjelaskan, awalnya Ngatiyem mengantre di TPS 12 untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

Saat giliran dirinya mencoblos, ia tiba-tiba pingsan dan terjatuh di bilik suara sekitar pukul 09.00 WIB.

“Awalnya sehat-sehat saja, antre ya sehat-sehat saja enggak ada keluhan apapun. Tapi ketika di bilik suara, baru dapat nyoblos satu surat suara, yang bersangkutan pingsan dan jatuh,” ujar Rochani.

Seketika, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) langsung melarikan Ngatiyem ke rumah sakit terdekat.

“Langsung dilarikan ke rumah sakit, namun diperjalanan sebelum sampai RS dipastikan meninggal dunia,” terangnya.

Belum diketahui, Ngatiyem menderita sakit atau mempunyai riwayat penyakit apa. Saat ini, mendiang telah dimakamkan secara Hindu.(*/Del)






sumber: cnnindonesia