BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran DPT Pemilu 2024 Kepada Polri dan KPU (Foto: detikcom)

BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran DPT Pemilu 2024 Kepada Polri dan KPU

PROBATAM.CO, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan investigasi dan forensik digital tahap awal terkait dugaan kebocoran 204 juta Data Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang didapat dari situs KPU.

Juru bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan pihaknya telah menyerahkan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan KPU.

“Pada hari Sabtu (2/12/23), pukul 11.00 WIB, BSSN telah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan KPU,” kata juru bicara BSSN Ariandi Putra, Sabtu (2/12/2023).

Ariandi menambahkan laporan yang diserahkan oleh BSSN terkait dugaan kebocoran data KPU merupakan hasil analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root cause atau penyebab dugaan insiden tersebut. Namun pernyataan BSSN ini tidak menyebutkan temuan hasil analisisnya.

Selanjutnya laporan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Dittipidsiber Polri dari sisi penegakan hukum, dan KPU sebagai penyelenggara sistem elektronik sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

“BSSN akan senantiasa melakukan sinergi dan kolaborasi bersama KPU dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dalam pengamanan siber pemilu 2024,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akun anonim bernama “Jimbo” mengaku telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs KPU. Ini bukan kali pertama, sebelumnya Bjorka pada 2022 mengklaim mendapatkan 105 juta data pemilih dari website KPU.

Berdasarkan penelusuran lembaga riset CISSReC, akun anonim “Jimbo” membagikan 500 ribu data contoh yang berhasil dia dapatkan pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa dipergunakan untuk menjual hasil peretasan, serta beberapa beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data yang didapatkan tersebut.

Dalam postingannya di situs BreachForums, Jimbo mengaku memiliki 204.807.203 data unik yang jumlahnya hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT KPU yang berjumlah 204.807.222.

Jenis data yang bocor termasuk informasi pribadi yang sangat sensitif seperti NIK, No. KK, nomor ktp (berisi nomor passport untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS. (*/Del)

Sumber: detikcom

Print Friendly, PDF & Email