PROBATAM.CO, JAKARTA – menteri keuangan sri mulyani indrawati mengatakan, bahwa hidup sejatinya adalah proses belajar. Di hadapan para anak muda yang tergabung di direktorat jenderal kekayaan negara (djkn) kementerian keuangan, ia mengisahkan perjalanan hidupnya sejak pertama bekerja di universitas indonesia (ui).
“apakah dunia kerja membuat kita berhenti belajar? Jawabannya tidak. Jadi lesson learned saya adalah di tempat kerja pun kita belajar, meski mungkin tidak terstruktur seperti di kampus,” ucap sri mulyani dalam agenda djkn muda commencement day yang disiarkan langsung melalui youtube djkn kemenkeu, kamis (9/11/2023).
Setelah menempuh pendidikan s2 dan s3 di amerika serikat (as), tepatnya di university of lllinois urbana champaign dengan gelar master of science of policy economics (1990) dan phd of economics (1992), sri mulyani awalnya bekerja sebagai staf pengajar di fakultas ekonomi dan bisnis (feb) ui dan staf peneliti di lembaga penyelidikan ekonomi dan masyarakat (lpem) feb ui.
Di lpem ui, sri mulyani mengaku terkesima melihat berbagai senior yang memiliki kapasitas luar biasa. Rasa terpukau ini membuat sri mulyani semakin ingin mempelajari berbagai hal di tempat kerjanya.
“di tempat kerja saya lihat, oh, ada dosen baru pulang dari amerika bergelar phd. Kelihatan pinter banget. Saya pelajarin, kok, dia bisa ngomong pinter begitu ya. Menarik setiap kali dia ngomong. Seperti tersihir. Seperti kamu masuk ke dunianya dia, amazing. Itu kemudian saya lihat isinya (ilmu) ada, cara bicaranya menarik, dan selalu engage dengan yang diajak bicara,” ungkapnya.
Selain itu sri mengungkap juga memperoleh ilmu dari direktur lpem-feui periode 1989-1993 yakni darmin nasution. Ia mengaku mempelajari banyak hal dari mantan gubernur bank indonesia (bi) dan menteri koordinator bidang perekonomian itu. Mulai dari cara menjadi seorang profesional dan menjadi pribadi yang berkompeten.
“in my case, saya itu melihat senior saya di lpem ui. Bos saya adalah darmin nasution. Jadi saya mulai melihat, ‘oh dunia kerja seperti ini, kerjaan tuh seperti ini’. Anda melihat karakter orang, anda melihat bagaimana mereka bekerja, dan anda mulai mempelajari yang disebut kompetensi,” kisah sri mulyani.
Di hadapan para djkn muda, sebutan untuk para pegawai muda di djkn kementerian keuangan, sri mulyani menjelaskan bahwa jarang ada anak muda yang memiliki kompetensi seutuhnya sebelum masuk ke dunia kerja. Kompetensi justru diperoleh sembari bekerja.
Ketika pengalaman, kebijakan, dan kompetensi yang diperoleh sudah mumpuni, sri mulyani mengatakan barulah seseorang bisa percaya diri untuk melangkah ke berbagai tempat. Hal ini ia rasakan betul saat bergabung di bank dunia.
“waktu saya sudah jadi managing director di world bank saya sudah full equip dan experience, tapi itu tetap saja saya tidak berhenti belajar,” bebernya.
Oleh sebab itu, sri mulyani berpesan agar para djkn muda terus berlatih meningkatkan kompetensi. Menurutnya kompetensi bisa diperoleh dari berbagai hal, mulai dari eksposur terhadap dunia digital, kegagalan, kekecewaan, bahkan kesuksesan.
Djkn muda pun jangan sampai menyia-nyiakan waktu. Sebagai insan kementerian keuangan, sri mulyani mengaku selalu mengingatkan agar pegawainya bisa memperoleh berbagai ilmu, pengalaman, dan kemampuan di tempat kerja.
“jangan pernah kalian menghindarkan diri dari sebuah proses mendapatkan kompetensi. Jangan menghabiskan waktu kelihatannya sibuk tapi you don’t get anything. Sering kita begitu juga. Even dalam situasi apapun kalian tetap punya sebuah disiplin. Disiplin untuk terus berpikir saya dapat apa ya dalam lingkungan ini ? Bukan gaji saja ya. Tapi ilmu, kompetensi, skill dari suasana, situasi, dan pengalaman tertentu yang kalian hadapi,” imbuhnya (*/Del)
Sumber : detikcom