PROBATAM.CO, Batam – Menjelang akhir tahun Petugas dan Warga Binaan Lapas Batam menggelar Muhasabah Akhir Tahun serta mengenang Tragedi Tsunami Aceh 18 Tahun yang lalu, Kamis (29/12/2022).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari paguyuban PERMASA (persatuan masyarakat Aceh, anak yatim dari yayasan Jamiatul ulum).
Kegiatan dimulai dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh santri di Pesantren Wasilatul Huda Lapas Batam. Dalam kesempatan ini juga Kalapas Batam Bawono Ika Sutomo menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah memberikan kesempatan hingga terlaksananya kegiatan ini.
” Saya tidak pernah mempermasalahkan kenapa saudara-saudara bisa berada disini. Yang saya harapkan adalah selama saudara berada dirumah sementara ini mari kita tunjukan bahwa kita tidak seburuk yang masyarakat kira. Mari kita jadikan hari ini sebagai intropeksi diri agar kedepannya menjadi lebih baik. Karena kita punya masa depan, kita punya keluarga maka jadikan diri kita jadi lebih baik untuk semua keluarga kita. Yakin kan diri kita bahwa situasi saudara saat ini adalah situasi terbaik. Sehingga kedepannya kita dapat lebih berkembang menjadi lebih maju dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat”, ujar Bawono Ika Sutomo.
Bawono Ika Sutomo menambahkan selama berada disini, ia mengajak ciptakan Lapas Batam ini menjadi lapas yang aman, nyaman dan tertib. Jadikan rumah sementara ini senyaman mungkin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Saya yakin dan percaya jika bapak-bapak keluar dari lapas ini akan mematahkan anggapan masyarakat terkait pandangan negatif terhadap penjara. Karena saya masuk dan menyaksikan sendiri bahwa tidak ada muka-muka maupun pandangan jahat dan sikap jahat. Justru ini terbalik dari apa yang mereka pandangi. Allah SWT cerita di Al-Quran bahwa akan datang hari esok dimana semua harta dan anak-anakmu tidak akan menolong. Hanya iman dan amal yang akan menolongmu. Maka jadikan tempat ini menjadi tempat untuk membina iman kita sehingga bapak-bapak sekalian mulia dimata Allah SWT. Karena kita sanggup dan mampu dipandangan Allah SWT makanya kita diberikan cobaan. Maka jangan berpandangan negatif kenapa bapak-bapak bisa masuk kesini. Karena menurut Allah itu sudah yang terbaik dan mampu menghadapinya,” kata Ustadz Abu Syahid Chaniago S. IQ, S. Pd. I.
Selain itu Ustadz Abu Syahid Chaniago S. IQ, S. Pd. I menambahkan Syarat taubat adalah orang yang menyesal dari dalam hati paling dalam.
“Jangan lupakan kita Allah SWT didalam Qalbu kita. Insyaallah dipenghujung tahun ini kita rubah cara beribadah kita sehingga ditahun depan kita bisa menjadi lebih sholeh lagi,” katanya. (*/hel)