kmp bahtera nusantara 01

Kapal ASDP Rute Bintan – Natuna Dihentikan Sementara Akibat Tinggi Gelombang Capai 5 Meteran

PROBATAM.CO, Batam – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memberhentikan sementara rute Pelabuhan Tanjunguban – Tabelam, Kabupaten Bintan – Pelabuhan Sintete, Kabupaten Sambas Kalbar dan sebaliknya.

Kemudian rute Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan – Pelabuhan Pulau Matak, Kabupaten Anambas – Pelabuhan Penagi, Kabupaten Natuna – Pelabuhan Sintete, Kabupaten Sambas, Kalbar dan sebaliknya.

“Bener, untuk sementara rute tersebut kami berhentikan sementara dan kapal Roro Bahtera Nusantara 01 saat ini masih stanby di Pelabuhan ASDP Tanjunguban,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam Marsadik dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan diberhentikannya rute tersebut dikarenakan cuaca yang tidak bersahabt untuk saat ini, karena tinggi gelombang di perairan natuna mencapai lima meteran.

“Kami tidak mau mengambil resiko, makanya rute tersebut kami berhentikan sementara,” jelas Marsadik.

Kendati demikian, Ia mengaku belum bisa memastikan kapal rute tersebut kembali dibuka, karena hingga saat ini informasi dari BMKG Hang Nadim memperkirakan cuaca disekitar Laut Natuna masih ekstrim.

“Tergantung cuaca, kalau sudah memungkinkan, akan langsung kami buka seperti biasanya, karena panduan kami BMKG,” pungkas Marsadik.

BMKG Keluarkan Himbauan Waspada

Sementara itu Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Hang Nadim Ibnu Susilo mengatakan dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terdapat peningkatan kecepatan angin serta kelembaban udara yang cenderung rendah menyebabkan berkurangnya peluang pertumbuhan awan hujan.

“Secara umum kondisi cuaca Kepri saat ini hingga besok diprakirakan cerah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga deras yang disertai angin,” kata Ibnu.

Kendati demikian, Ibu mengaku BMKG Hang Nadim mengeluarkan himbauann waspada angin kencang di seluruh wilayah Kepri yang disertai dengan gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian 2,5 meter di wilayah perairan Lingga dan Bintan, 3,5 meter di wilayah perairan Anambas serta lima meteran di wilayah perairan Natuna.

“Untuk Batam dan Tanjungpinang tinggi gelombang lebih rendah dari yang lainnya, yakni hanya 1,5 meteran,” terang Ibnu.

Lebih jauh Ibnu menjelaskan ada beberapa risiko tinggi pelayaran yang dapat dihindari, mulai dari perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian Kapal Tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

“Kembali kami ingatkan untuk nelayan, diharapkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya,” pungkas Ibnu. (hai)

BACA JUGA

Ada Kokain 8,8 Kg di Hutan Pulau Jemaja Kepri

HDM Fayyadh

Hari Ini PDIP Umumkan Resmi Usung 5 Pasang Calonkada di Kepri

Huda

Empat Tahun Pengabdian, Personil Polri Angkatan 2015 Gelar Bakti Sosial

Jhony

RSUD Palmatak dan RS Jemaja Tambah Kecepatan Jaringan Internet

Jhony

Badan Pusat Statistik Menghitung Angka Tingkat Perekonomian Anambas

Jhony

Rakor dan Evaluasi Program KPK Terintegrasi Pemkab Kepulauan Anambas

Jhony