PROBATAM.CO, Jakarta — Sejumlah daerah tengah mengalami kelangkaan vaksin meningitis. Padahal, vaksin ini menjadi kebutuhan wajib calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Diketahui, vaksinasi meningitis memang menjadi syarat wajib bagi calon jemaah haji.
Diberlakukan sejak 2002 lalu, aturan ini sebenarnya tak cuma berlaku bagi calon jemaah haji dan umrah, tapi juga siapa pun yang akan bertandang ke Arab Saudi.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan, vaksinasi wajib dilakukan tidak kurang dalam waktu 10 hari sebelum keberangkatan.
Pertanyaannya, mengapa orang yang akan berangkat ke Arab Saudi wajib mendapatkan vaksin meningitis?
Arab Saudi beserta negara-negara Timur Tengah lainnya diketahui sebagai negara endemik penyakit meningitis. Mengutip laman RS Universitas Indonesia, hal inilah yang menjadi alasan di balik vaksin meningitis yang menjadi syarat mutlak bagi calon jemaah haji dan umrah.
Pada musim haji dan umrah, banyak orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah. Termasuk juga diantaranya mereka yang datang dari negara-negara Afrika, yang dikenal telah lebih dulu menjadi negara endemik meningitis.
Hal di atas diduga menjadi penyebab terjadinya kasus penyakit meningitis pada jemaah dan petugas yang melayani jemaah di Arab Saudi.
Meningitis sendiri merupakan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Mengutip Mayo Clinic, penyebabnya dapat berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Meningitis bakteri menjadi yang paling umum terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.
Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan droplet atau cairan sekresi tenggorokan saat batuk ataupun bersin.
Ada beberapa gejala meningitis yang perlu diwaspadai. Berikut diantaranya:
-nyeri kepala hebat,
– demam,
– mual,
– muntah,
– kejang, hingga
– penurunan kesadaran.
Meningitis dapat menimbulkan gejala sisa pada gangguan sistem saraf sehingga penderitanya dapat mengalami gangguan jangka panjang yang dapat berupa masalah kognitif, gangguan bicara, gangguan penglihatan, kelumpuhan, hingga kematian.(*)
Sumber: cnnindonesia.com