PROBATAM.CO, Jakarta — Hasrat CEO SpaceX Elon Musk mengirim jaringan satelit Starlink ke Iran untuk melawan pemblokiran akses internet oleh pemerintahnya berpotensi dimuluskan oleh kebijakan Pemerintah AS.
“Kami mengambil langkah untuk memajukan kebebasan Internet dan arus informasi yang bebas bagi rakyat Iran hari ini, mengeluarkan Lisensi Umum untuk memberi mereka akses yang lebih besar ke komunikasi digital untuk melawan sensor pemerintah Iran,” kicau Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, di akun Twitter-nya, Jumat (23/9).
Musk pun membalasnya di kolom komentar, “Mengaktifkan Starlink…”
Musk, pada Senin (19/9), menyatakan perusahaan akan meminta pengecualian terkait sanksi terhadap Iran. “Starlink akan meminta pengecualian sanksi Iran dalam hal ini,” kicaunya di Twitter.
Tweet Musk itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang rencananya itu.
Dikutip dari Reuters, Departemen Keuangan AS mengatakan pada Selasa (20/9) bahwa beberapa peralatan internet satelit dapat diekspor ke Iran.
Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan, kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan, memiliki lisensi lama yang “mengotorisasi ekspor tertentu ke Iran untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan yang terkait dengan komunikasi melalui internet, termasuk layanan konektivitas Internet di tingkat konsumen tertentu dan terminal satelit konsumen perumahan yang berwenang, di bawah Lisensi Umum D-1”.
“Untuk ekspor apa pun yang tidak tercakup oleh otorisasi yang ada, OFAC menyambut baik aplikasi untuk lisensi khusus untuk mengotorisasi kegiatan yang mendukung kebebasan internet di Iran,” tambah pernyataan itu.
Departemen Keuangan juga tidak memastikan apakah lisensi akan berlaku untuk rencana Musk.
Namun, saat ini demo besar-besaran digelar hampir di seluruh penjuru Iran selama berhari-hari. Protes dimulai selama akhir pekan setelah Mahsa Amini (22) meninggal dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September 2022.
Dia ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat untuk wanita di negara itu.
Imbasnya, Pemerintah Iran membatasi akses internet. Beberapa warga mengakali dengan menggunakan VPN.
Dikutip dari Engadget, pemerintah Iran mungkin percaya membatasi akses internet akan mengurangi kemungkinan para pengunjuk rasa menghimpun kekuatan dan untuk lebih mengontrol narasi kematian Amini.
Beberapa warganet di Twitter juga meminta Musk untuk menyediakan stasiun internet berbasis satelit.
Starlink sendiri merupakan jaringan ratusan satelit penyedia internet milik SpaceX. Posisi orbitnya yang rendah memungkinkan jangkauan internet lebih mengena ke pengguna umum.(*)
Sumber: cnnindonesia.com