PROBATAM.CO, Bekasi – Sebuah video yang menampilkan seorang wanita karyawan restoran makanan pempek menangis karena menerima uang palsu dari pembeli, viral di media sosial. Kejadian itu disebut-sebut terjadi di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Polisi menyelidiki kabar tersebut.
Kapolsek Bantargebang AKP Samsono mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait informasi beredarnya uang palsu tersebut. Polisi akan menyelidikinya.
“Saya belum monitor. Nanti coba saya lidik (selidiki) dulu,” ujar Samsono saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (21/9/2022).
Viral di Media Sosial
Dalam video yang beredar itu, tampak seorang wanita memegang uang lembar senilai Rp 100 ribu. Ia terlihat menangis.
“Di Bekasi lagi beredar nih uang palsu Rp 100 ribuan yang jadi korban (menyebut nama restoran pempek). Kapan nih mbak?,” ujar perekam.
“Baru,” kata wanita sambil mengusap air matanya.
“Baru ya Allah, tabah ya mbak,” lanjutnya.
Perekam video tersebut, Rian (29), mengungkap kronologi peristiwa tersebut. Kejadian itu terjadi saat ia bersama istrinya mengunjungi rumah makan tersebut di sekitar Bantargebang, Bekasi.
“Ketika itu saya dan istri kaget melihat karyawan menangis setelah mendapatkan uang palsu dan saya seketika membuat video dengan tujuan agar warga masyarakat dan khususnya warga Bekasi dan sekitarnya agar lebih berhati-hati dan tidak ada korban lagi,” kata Rian.
Rian menyebut uang palsu yang diterima karyawan itu nominal Rp 100 ribu. Karyawan mengeceknya dengan alat khusus pendeteksi uang palsu.
“Waktu itu karyawan sedang menghitung uang dari hasil penjualan, dan seperti nada yang terdengar karyawan panik melihat uang yang berbeda dari uang yang lainnya, setelah dicek, diraba, dan dilihat dengan alat khusus pendekteksi uang yang ada di tempat usaha (menyebut rumah makan pempek), benar uang itu palsu dan saat itu juga karyawan menangis,” tutur Rian.
Meski begitu, Rian tidak sempat meraba uang palsu itu. Ia tidak mengetahui apakah rumah makan pempek tersebut melapor ke polisi atau tidak.
Rian pun memviralkan kejadian itu di media sosial. “Setelah saya post di FB khusus warga terdekat, ternyata banyak para pedagang yang sudah menjadi korban,” jelas Rian.(*)
Sumber: detik.com