Bola Api Menyala di Langit Inggris, Irlandia, dan Australia. (Photo: detik.com)

Bola Api Menyala di Langit Inggris, Irlandia, dan Australia

PROBATAM.CO, Jakarta – Lontaran bola api menyala di langit malam di Inggris, Irlandia, dan Skotlandia pada Rabu (14/9) malam, memicu lebih dari 800 laporan menyambangi UK Meteor Network tentang kemungkinan adanya meteor.

Fenomena tersebut sempat terekam dalam beberapa video dan dibagikan secara online. UK Meteor Network dan para ilmuwan saat ini sedang menyelidiki apakah bola api tersebut merupakan batu luar angkasa atau sampah luar angkasa.

“Saat ini kami masih belum mengetahui apakah bola api itu meteorit atau sampah antariksa. Benda itu memiliki sudut masuk yang sangat dangkal, terlihat untuk waktu yang lama (20 detik), dan banyak terfragmentasi,” kata Dr Luke Daly, Dosen Planetary Geoscience di University of Glasgow, dikutip dari IFL Science, Sabtu (17/9/2022).

“Sejauh ini kami condong ke arah meteorit seolah-olah itu lambat, namun masih berjalan cukup cepat. Sebagian besar sampah ruang angkasa akan memakan waktu 2 menit untuk melintasi langit, bukan 20 detik dan kami menduga kemungkinan besar itu sampah luar angkasa,” ujarnya.

Jika memang itu meteor, mungkin ia meninggalkan jejak berupa beberapa meteorit seperti meteorit Winchcombe yang terkenal. Jika sepotong bola api mencapai tanah Skotlandia, itu akan menjadi meteorit pertama yang ditemukan di negara itu dalam 100 tahun.

“Sayangnya, apa pun itu, sudut masuk yang dangkal berarti kemungkinan semuanya hangus terbakar, dan bahkan jika ada yang selamat, kemungkinan besar akan menuju ke dasar Samudra Atlantik,” kata Dr Daly.

Tim ilmuwan belum ada rencana untuk melakukan pencarian. Mereka masih menunggu lebih banyak data masuk dan mendapatkan kepastian tentang benda apa itu sebenarnya. Jika ada yang selamat, dan jika mendarat di darat, mereka memastikan akan memeriksanya.

Kemungkinan kemunculan bola api di langit malam akan meningkat berkat banyaknya objek di orbit Bumi, tak terkecuali jumlah satelit yang dikirim ke luar angkasa oleh Elon Musk dan lembaga lain. Dan pada akhirnya, benda yang dikirimkan ke luar itu suatu saat akan kembali ke Bumi.(*)

Sumber: detik.com

Print Friendly, PDF & Email

BACA JUGA

Mengenal Astrophile, Si Pencinta Langit dan Seisinya

Indra Helmi

Matahari Tepat di Khatulistiwa Siang Ini, Pontianak Tanpa Bayangan!

Dian Fitriani