PROBATAM.CO, Jakarta – Australia ingin membangun kabel listrik bawah laut dan bakal menghubungkan Singapura. Indonesia akan menjadi negara yang dilintasi proyek tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Australia harus meminta izin dan bayar kepada Indonesia. Terkait itu disebut sudah disampaikannya ke pihak Australia.
“Terkait dengan rencana pemasangan kabel laut dari Australia ke Singapura, saya sudah bilang ke pihak Australia kalau mereka harus meminta izin dan bayar. Kita ini negara berdaulat, kita tunjukkan kita hebat,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022).
Luhut menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang meningkatkan hilirisasi dan digitalisasi produksi dalam negeri ke dalam e-katalog. Termasuk yang sedang didorong adalah kabel bawah laut.
“Seperti kabel bawah laut ini, kalau bisa kita produksi dalam negeri, kita buat semua, lalu dimasukkan dalam e-katalog sehingga menjadi efisiensi dan menurunkan korupsi,” ujarnya.
Dengan lebih terintegrasi dan memasukkannya dalam e-katalog, Luhut mencontohkan industri alat kesehatan yang sebelumnya sekitar 85% impor, saat ini sudah 40% produksi dalam negeri.
“Pemerintah saat ini juga melakukan audit, seperti kelapa sawit. Kita temukan bahwa belum benar pembayarannya, sehingga setelah diaudit akan banyak penerimaan pajak dari sawit. Anda bisa bayangkan dampaknya besar bagi Indonesia. Transformasi seperti ini yang banyak orang tidak tahu,” tuturnya.
Luhut menuturkan kenaikan komoditas membuat nilai tambah, hilirisasi, efisiensi, dan digitalisasi meningkat. Dirinya berkata dengan digitalisasi e-katalog dapat menghemat 20% serta menarik UMKM tumbuh.
“Pemerintah saat ini juga melakukan audit, seperti kelapa sawit. Kita temukan bahwa belum benar pembayarannya sehingga setelah diaudit akan banyak penerimaan pajak dari sawit. Anda bisa bayangkan dampaknya besar bagi Indonesia. Transformasi seperti ini yang banyak orang tidak tahu,” imbuhnya.(*)
Sumber: detik.com