PROBATAM.CO, Jakarta — Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) merupakan masalah kesehatan mental yang perlu mendapatkan perhatian.
Meski tak berdampak secara langsung, namun ada beberapa sifat atau kepribadian tertentu yang membuat seseorang lebih mungkin mengalami OCD.
Pada dasarnya, OCD merupakan gangguan mental yang membuat seseorang melakukan tindakan tertentu secara berulang. Tindakan-tindakan itu dilakukan untuk mengatasi kecemasan yang muncul di dalam pikirannya.
Banyak orang menganggap bahwa hal-hal yang dilakukan tersebut sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Namun, orang-orang dengan OCD kerap kesulitan mengendalikan keinginannya untuk melakukan hal tersebut.
Faktor Risiko OCD
Hingga saat ini, masih banyak ahli yang belum bisa mengetahui dengan pasti penyebab OCD. Namun dipastikan, stres dapat memperburuk gejala OCD.
OCD juga diketahui lebih umum terjadi pada perempuan daripada laki-laki usia remaja atau dewasa muda.
Pada dasarnya, faktor OCD meliputi beberapa hal. Berikut mengutip WebMD:
– genetik;
– struktur otak tertentu;
– depresi atau kecemasan;
– pengalaman trauma
– riwayat kekerasan.
Namun di luar itu, sejak lama para ahli juga percaya bahwa karakteristik kepribadian tertentu bisa memengaruhi potensi OCD. Sigmund Freud, misalnya, yang percaya bahwa orang yang kerap merasa ragu-ragu dan selalu hidup teratur berisiko mengalami OCD.
Studi juga menemukan bahwa kepribadian-kepribadian yang dimaksud kerap ditemukan pada orang-orang yang mendapatkan diagnosis OCD.
Ada sekitar lima ciri kepribadian yang dianggap punya kecenderungan mengalami gangguan OCD. Berikut diantaranya, mengutip Very Well Mind.
1. Perfeksionis
Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang selalu membutuhkan situasi atau objek yang diangggap sempurna. Obsesinya akan kesempurnaan kerap membuat seseorang mengalami OCD.
2. Penuh keragu-raguan
Mereka umumnya tak mampu membuat keputusan atau membutuhkan waktu lama untuk memutuskan sesuatu. Orang dengan kepribadian ini juga ditemukan rentan terhadap OCD.
3. Impulsif
Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang punya kecenderungan untuk melakukan apa pun yang terasa baik untuk saat itu juga. Tindakan biasanya dilakukan tanpa memikirkan konsekuensinya di masa depan.
4. Tanggung jawab
Sifat bertanggung jawab sebenarnya baik. Hanya saja, dalam skala tertentu, karakter ini justru jadi bumerang.
Mereka umumnya punya kecenderungan untuk merasa bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan orang lain.
5. Neurotis
Mereka umumnya kerap menghindari situasi yang dianggap berbahaya. Hal itu membuat mereka membuat ‘benteng pertahanan’ dengan melakukan berbagai hal secara berulang.(*)
Sumber: cnnindonesia.com