Pemerintah siap menjual minyak merah, sebagai alternatif dari minyak goreng kelapa sawit, mulai 2023 dengan harga Rp9.000 per liter. (Photo: cnnindonesia.com)

Pemerintah Jual Minyak Makan Merah Rp9.000 Mulai Januari 2023

PROBATAM.CO, Jakarta — Pemerintah siap menjual minyak makan merah (M3) sebagai alternatif dari minyak goreng kelapa sawit mulai 2023 dengan harga Rp9.000 per liter.

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menjelaskan harga minyak makan merah memang lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah yang mencapai Rp14 ribu per liter.

Hal itu terjadi karena proses distribusi dari tandan buah segar (TBS) sawit ke pabrik tidak memakan biaya yang besar.

“Bisa Rp9.000. Murah lah ini solusi bagi masyarakat, petani, dan konsumen,” kata Teten dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (26/8).

Ia menjelaskan nantinya di setiap 1.000 hektare akan ada satu pabrik minyak makan merah. Teten mengatakan setiap pabrik dapat mengolah 10 ton crude palm oil (CPO) menjadi minyak makan merah.

“Ini terintegrasi. Setiap 1.000 hektare itu ada satu pabrik minyak makan merah,” ujarnya.

Teten menambahkan minyak makan merah bisa didistribusikan mulai Januari 2023. Proses pembangunan pabrik minyak tersebut akan dimulai pada Oktober mendatang.

Untuk tahap awal, pembangunan pabrik pertama dimulai di Sumatra Utara.

“Kami melangsungkan rapat koordinasi mengenai progres pembangunan minyak makan merah dengan koperasi petani sawit yang presiden minta dipercepat Oktober mulai bangun pabrik dan Januari produksi,” kata Teten.

Ia juga mengatakan BPOM dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sudah memberi dukungan .

BPOM, kata dia, akan menerbitkan sertifikat cara pengolahan pangan, bangunan pabrik, dan memastikan pengolahan tidak terkontaminasi.

Dengan pembangunan pabrik minyak makan merah, Teten yakin TBS di tingkat petani pun bisa terserap sehingga harga ikut terkerek.

“Sekarang kan CPO cenderung turun di dunia sehingga kalau konsumsi di dalam negeri ditingkatkan, sehingga harga sawit bisa stabil,” kata dia.

Dari sisi nilai gizi, Teten mengklaim minyak makan merah memiliki kandungan protein dan vitamin A yang tinggi. Ini karena minyak tersebut diolah tanpa melalui proses bleaching sehingga kandungan protein dan vitamin A tinggi.

Oleh karena itu, ia menganggap minyak makan merah justru jauh lebih sehat ketimbang minyak goreng. Bahkan, bahan pangan itu bisa digunakan untuk mencegah stunting.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

KPPU Usul Turunkan HET Minyak Goreng, Ini Jawaban Mendag

Indra Helmi

Janji Zulhas Serba 2 Minggu: Harga Sawit Naik hingga Minyak Goreng di Papua

Indra Helmi

Pengusaha Desak Penghapusan DMO-DPO Sawit Segera Terealisasi

Indra Helmi

Minyak Goreng Curah Kemasan Resmi Diluncurkan ke Seluruh Indonesia!

Indra Helmi

Viral Petani RI Ramai-ramai Jual Sawit ke Malaysia

Debi Ainan

Kejagung Ungkap Alasan Periksa Eks Mendag Lutfi di Kasus Minyak Goreng

Lamkaruna