PROBATAM.CO, Jakarta — Ditemukannya kasus positif cacar monyet di Indonesia menimbulkan kepanikan tersendiri. Betapa tidak, cacar monyet menjadi ancaman baru di tengah wabah Covid-19 yang juga belum usai.
Namun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak panik. Pasalnya, penularan cacar monyet tak semudah Covid-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan bahwa daya tular dan fatalitas cacar monyet lebih rendah dibanding Covid-19. Penularan cacar monyet pun tidak melalui droplet seperti SARS-CoV-2.
“Penularan monkeypox melalui kontak erat,” kata Syahril, seperti dikutip dari laman Kemenkes.
Hingga kini, sudah ada 89 negara yang melaporkan temuan cacar monyet dengan total kasus sebanyak 39.718 kasus dan kasus kematian sebanyak 12 kasus.
Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia terkonfirmasi positif cacar monyet pada 20 Agustus 2022. Laki-laki berusia 27 tahun ini memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis sebelum tertular.
Perjalanan ke luar negeri dilakukan antara 22 Juli 2022 hingga tiba di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Kemudian pada 11 Agustus, ia mulai mengalami gejala awal cacar monyet.
“Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” kata Syahril.
Dia mengingatkan masyarakat agar melakukan PHBS atau perilaku hidup bersih sehat dan mengetatkan protokol kesehatan demi mencegah penularan.
“Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk monkeypox saja tapi juga untuk seluruh penyakit menular,” imbuhnya.(*)
Sumber: cnnindonesia.com