PROBATAM.CO, Jakarta — Inggris mengizinkan pemberian vaksin Covid-19 yang fokus membasmi virus corona varian Omicron (BA.1) dan varian awal virus corona pada Senin (15/8).
Regulator Kesehatan Inggris (MHRA) memberikan izin vaksin Bivalen buatan perusahaan Moderna untuk dijadikan vaksin booster bagi orang dewasa.
“Pembaruan dari vaksin Covid-19 yang dibuat Moderna, yang menargetkan dua varian virus corona [yang diketahui sebagai vaksin Bivalen] hari ini telah diizinkan untuk dosis vaksin booster oleh regulator kesehatan Inggris (MHRA) setelah diketahui memenuhi standar keamanan, kualitas, dan keefektifan regulator Inggris,” demikian pernyataan pemerintah Inggris , dikutip dari CNN.
Sementara itu, generasi pertama vaksin Covid-19 terus digunakan di Inggris untuk memberikan perlindungan penting terhadap penyakit dan menyelamatkan nyawa, ujar Kepala Eksekutif MHRA June Raine dalam sebuah pernyataan.
Raine kemudian menyatakan, “apa yang diberikan vaksin Bivalen ini adalah alat yang lebih tajam untuk melindungi kita dari penyakit, mengingat virus terus berkembang.”
Sebagaimana diberitakan Reuters, keputusan MHRA ini diberikan berdasarkan data pengujian klinis. Dari pengujian tersebut, diketahui vaksin bivalen ini memicu respons imun kuat terhadap varian Omicron dan varian awal virus corona.
Selain itu, MHRA mempertimbangkan temuan yang mengatakan vaksin tersebut menimbulkan respons imun yang baik terhadap varian Omicron BA.4 dan BA.5.
MHRA juga menuturkan tidak ada kekhawatiran serius terkait keamanan vaksin Bivalen ini.
Pada Juni, Moderna mengklaim hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa vaksin Bivalen ini meningkatkan antibodi untuk menetralkan virus hingga delapan kali kala melawan Omicron, kala penerimanya mendapatkan vaksin booster dosis keempat.
Moderna juga menuturkan vaksin Bivalen ini memicu level antibodi untuk menetralkan virus 1,69 kali lebih banyak ketimbang vaksin orisinal.
Meski begitu, hubungan antara level antibodi yang menetralkan virus dan efektifitas vaksin untuk melawan penyakit, khususnya yang parah, masih belum jelas.
Sementara itu, pemberian vaksin Bivalen ini masih harus melewati tahapan lain.
Komite Gabungan Inggris terkait Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) harus memberikan rekomendasi terkait bagaimana pemberian vaksin ini.(*)
Sumber: cnnindonesia.com