Ilustrasi. Bedak bayi Johnson & Johnson setop dijual 2023. (Photo: cnnindonesia.com)

Alasan Johnson & Johnson Berhenti Dijual Mulai Tahun Depan

PROBATAM.CO, Jakarta — Bedak bayi Johnson & Johnson (JNJ) akan berhenti dijual pada 2023 usai protes konsumen di dunia.

Mengapa perusahaan akhirnya menyetop penjualan bedak bayi Johnson?

Dalam pernyataan resmi, JNJ menyatakan akan menghentikan penjualan produk bedak bayi di seluruh dunia sebagai bagian dari penilaian portofolio.

Tuntutan hukum dari konsumen dan para penyintas mereka yang mengklaim produk bedaknya menyebabkan kanker karena kontaminasi asbes, karsinogen

“Kami terus mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio kami untuk memposisikan bisnis terbaik untuk pertumbuhan jangka panjang,” demikian pernyataan resmi mereka, Jumat (12/8), seperti dikutip CNN, Sabtu (13/8).

Lebih lanjut, mereka menerangkan bahwa transisi ini akan membantu menyederhanakan penawaran produk menghadirkan inovasi berkelanjutan, dan memenuhi konsumen, pelanggan, dan tren global yang terus berkembang.

Keputusan J&J muncul usai menghadapi sekitar 38 ribu tuntutan hukum konsumen mereka yang mengidap kanker ovarium setelah menggunakan bedak itu.

Mereka menuding produk JNJ terkontaminasi dengan asbes sehingga memicu kanker. Pada 2018 lalu, vonis sempat dijatuhkan ke perusahaan ini.

Hakim St Louis menetapkan JNJ harus membayar US$4,7 miliar atau sekitar Rp67 triliun untuk 22 konsumen yang merasa terdampak usai menggunakan produk tersebut.

Ketika itu, hakim mengatakan perusahaan lalai dan tidak memperingatkan konsumen soal kemungkinan risiko kesehatan bedak bayi mereka.

Beberapa perusahaan bedak memasang label peringatan di produk mereka. Namun JNJ menilai penempatan label semacam itu justru membingungkan konsumen.

Mereka juga yakni produk besutannya tetap aman dan tak menyebabkan kanker berdasarkan analisis ilmiah independen versi JNJ.

“Posisi kami soal keamanan bedak kosmetik kami tetap tidak berubah. Bedak bayi Johnson yang berbasis bedak aman, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker,” ujar mereka.(*)

Sumber: cnnindonesia.com