Lokasi beras bansos dikubur di Depok. (Photo: cnnindonesia.com)

Debat Ketua PP Depok Vs JNE soal Beras Bansos Dikubur

PROBATAM.CO, Depok – Proses cek tempat kejadian perkara (TKP) lokasi beras bansos dikubur di Depok yang dilakukan pihak kepolisian bersama Kemensos sempat diwarnai perdebatan. Perdebatan itu terjadi antara pihak JNE dengan Ketua Pemuda Pancasila Depok Rudi Samin, yang mengaku sebagai pemilik lahan yang digunakan untuk mengubur beras.
Hal itu terjadi pada Rabu (3/8) kemarin di sela-sela proses cek TKP yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Bermula ketika pihak JNE memberikan keterangan kepada wartawan yang hadir di lokasi.

Diawali Ketika JNE Jelaskan soal Beras Dikubur

Perdebatan itu bermula saat Anthony Djono selaku kuasa hukum PT JNE memberikan penjelasan soal beras yang dikubur tersebut karena rusak. Anthony mengatakan beras yang terkubur di sana bukan beras bansos dan sudah menjadi milik JNE.

“Beras yang hari ini Saudara lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE. Kenapa dikubur? Karena beras itu sudah rusak,” kata Anthony kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/8/2022).

Kemudian Anthony menjelaskan alasan mengapa beras tersebut dikubur oleh pihak JNE. Ia juga mengatakan beras bansos tersebut dikubur karena kondisinya rusak dan tidak layak konsumsi.

“Setelah beras dari gudang Bulog diambil, dalam perjalanan ada yang kena hujan. Sehingga itu biasalah basah, ada berjamur, itu sudah tidak layak konsumsi,” ujarnya.

“Tidak mungkin beras rusak kita salurkan kepada masyarakat. Tidak mungkin beras rusak kita kasih kepada penerima manfaat,” tambah Anthony.

Sebagai transporter, kata Anthony, JNE bertanggung jawab atas kerusakan beras bansos tersebut dan menggantinya. Anthony mengaku hingga saat ini tidak ada penerima manfaat yang komplain mengenai hal ini.

“Transporter kami bertanggung jawab, kita ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kita sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikit pun,” tuturnya.

Rudi Samin Tiba-tiba Menyela

Rudi Samin yang juga ada di lokasi kemudian menyela Anthony. Ia mempertanyakan tulisan ‘Banpres’ pada karung beras.

“Kalau dari JNE, kenapa ada tulisan Banpres itu?” tanya Rudi Samin kepada Anthony.

Anthony kemudian menjawab pertanyaan Rudi Samin Dia menyebut awalnya beras dibagikan untuk bansos, tetapi di perjalanan beras tersebut rusak.

“Itu ketika diambil dari gudang Bulog, tentu ada stiker. Karena memang itu awalnya memang adalah ditujukan untuk dibagikan bansos. Tapi kan di perjalanan rusak. Ketika rusak, tentu kita pindahkan ke gudang, kita ganti lagi,” kata Anthony.

Anthony belum menjelaskan alasan mengapa beras bansos itu dikubur di lahan tersebut. Dia mengatakan akan menyampaikan hal itu besok saat konferensi pers.

“Besok kita jelasin (alasan penguburan di sini). Saya kasih contoh sederhana, kalau sepatu saya sudah rusak, saya tidak suka sama sepatu saya, ini kan milik saya. Mau saya kubur di mana, itu hak saya,” tuturnya.

Sontak, pernyataan tersebut menuai protes dari Rudi Samin. Rudi Samin menyinggung soal hak mengubur beras di lahan yang dia klaim adalah miliknya.

“Salah, kalau mau dikubur di mana, hak siapa?” timpal Rudi Samin.

Anthony tidak banyak berkomentar terkait pertanyaan Rudi Samin. Dia hanya mengatakan, kalau ingin berdebat, lakukan di pengadilan

“Kita nggak berdebat di sini, kita berdebat di pengadilan,” kata Anthony.

Sosok Rudi Samin Adalah Ketua Pemuda Pancasila Depok

Siapa sosok Rudi Samin ini? Rudi Samin adalah warga Depok. Dia mengaku sebagai pemilik lahan di Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, yang tanahnya digunakan penguburan beras bansos itu.

Rudi Samin ternyata adalah Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Depok. Dia juga mengaku banyak berorganisasi di sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM).

“Kalau organisasi banyak saya, LSM se-Kota Depok saya penasihatnya tuh, coba bayangin aja. Terus saya yang jelas organisasi Pemuda Pancasila. Siapa yang nggak kenal Rudi Samin dengan PP-nya? Boleh cek. Pimpinan tertinggi (Pemuda Pancasila) saya di Depok, MPC,” kata Rudi Samin kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/8/2022).

Rudi Samin mengaku menjabat Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Depok sejak tahun 2000. Sudah empat periode ia menjabat Ketua MPC Pemuda Pancasila.

“Udah lama, dari sebelum 2000 apa ya. Empat periode saya, satu periode empat tahun sesuai AD/ART. 16 (tahun) kan? Berarti sudah mengakar, bahwa PP di Depok ikonnya Rudi Samin,” katanya.

Ia juga mengaku banyak terlibat di LSM-LSM Kota Depok. Dia tidak merinci LSM apa saja yang ia ikuti. Namun, menurutnya, LSM-nya itu untuk memantau kinerja pemerintah.

“Banyak, saya lupalah. LSM penjara ada di situ. Memantau kinerja pemerintah, Dewan, artinya di situ,” ujarnya.

Rudi Samin juga mengaku pernah menjadi mencalonkan diri sebagai anggota Dewan sejak 2010. Tetapi beberapa kali ikut kontestasi caleg, ia gagal.

“Udah bosan saya (berpolitik). Caleg DPR-RI udah dua kali gitu. Dari Demokrat, Hanura, PKPI, udah. Kalau karier politik udah malang melintang,” kata Rudi Samin.(*)



Sumber: detik.com

BACA JUGA

BKDI BP Batam Salurkan Bantuan Sosial ke Yayasan Nurul Hidayah

Jhony

Sukacita Safari Ramadhan BP Batam di Masjid Al-Ijtihad Rusunawa Kabil

Jhony

Penyebab Kebakaran Gudang JNE Cimanggis Diduga Gegara Korsleting Listrik

Debi Ainan

Gudang JNE di Pekapuran Depok Terbakar

Lamkaruna

Penyerahan Bansos dan Bantuan Pertanian Kepada Masyarakat Karimun oleh Gubernur Ansar

Indra Helmi

Sri Mulyani Siapkan Bansos Rp 18 T Jika Harga BBM & Listrik Terpaksa Naik

Indra Helmi