PROBATAM.CO, Jakarta — Cacar monyet masih terus jadi perhatian. Kini, penyakit yang disebabkan infeksi virus Monkeypox tersebut bahkan telah menyebabkan sejumlah kasus kematian yang terjadi di negara non-endemik atau di luar Afrika hanya dalam waktu seminggu.
Pada akhir Juli lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Status darurat ini menjadi alarm penting bagi masyarakat untuk semakin waspada.
Cacar monyet pertama kali ditemukan di negara non-endemik pada Mei lalu. Seorang pria di Inggris terkonfirmasi cacar monyet setelah melakukan perjalanan ke Nigeria.
Sejak itu, kasus cacar monyet dilaporkan oleh sejumlah negara non-endemik. Hingga saat ini, cacar monyet telah dilaporkan di 78 negara, dengan lebih dari 18 ribu kasus.
Kematian Akibat Cacar Monyet di Luar Afrika
Tak cuma jumlah kasus yang kian meningkat, cacar monyet juga memicu kematian pasien. Tiga bulan wabah berlangsung, cacar monyet telah mengakibatkan empat kasus kematian di negara non-endemik.
Sebelum ini, WHO melaporkan sebanyak lima kasus kematian yang terjadi di sejumlah negara Afrika, sebagai wilayah endemik cacar monyet.
Berikut rekap kasus kematian akibat cacar monyet di luar Afrika yang dirangkum CNNIndonesia.com.
1. Spanyol
Hingga saat ini, Spanyol telah melaporkan dua kasus kematian akibat cacar monyet.
Kasus kematian pertama dilaporkan pada Jumat (29/7) lalu. Kasus ini menjadi kematian akibat cacar monyet di Eropa yang pertama.
Mengutip Reuters, kematian pertama terjadi pada seorang pria yang berada di wilayah timur laut Valencia. Kematian dipicu oleh ensefalitis atau peradangan otak yang disebabkan oleh cacar monyet.
Satu hari setelahnya, Sabtu (30/7), Spanyol kembali melaporkan kasus kematian akibat cacar monyet.
Hingga Sabtu, Spanyol telah mencatat sebanyak 4.298 kasus cacar monyet. Sebanyak 120 diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit, dan dua lainnya dilaporkan meninggal dunia.
2. Brasil
Di hari yang sama, Brasil juga melaporkan kematian akibat cacar monyet. Pasien meninggal dunia merupakan seorang pria 41 tahun asal Brasil.
Dalam laporan Kementerian Kesehatan Brasil, pasien tersebut dilaporkan mengidap penyakit limfoma dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
“Komorbiditas memperburuk kondisinya,” ujar Kementerian Kesehatan Brasil.
Pasien sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, pasien meninggal dunia karena syok septik setelah dibawa ke unit perawatan intensif.
Hingga Sabtu, Brasil sendiri telah melaporkan sebanyak 1.066 kasus cacar monyet. Lebih dari 98 persen kasus terjadi pada kelompok homoseksual.
3. India
Teranyar, India melaporkan kasus kematian akibat cacar monyet pada Senin (1/8). Kasus ini menjadi kasus kematian akibat cacar monyet keempat yang terjadi di negara non-endemik.
Seorang pasien 22 tahun asal Kerala dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Pasien sebelumnya dilaporkan mengalami gejala seperti demam dan kelelahan.
Hingga Senin, India telah melaporkan sebanyak empat kasus cacar monyet.
Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka Monkeypox. Penyakit ini menimbulkan gejala serupa flu seperti demam dan kelelahan yang disertai ruam.
Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung, lewat cairan dari orang yang terinfeksi. Termasuk diantaranya menular melalui hubungan seksual.
Cacar monyet pertama kali teridentifikasi pada 1970 silam di Republik Demokratik Kongo. Bertahun-tahun setelahnya, cacar monyet menjadi penyakit endemik di sejumlah negara Afrika.
Namun, sejak Mei lalu, cacar monyet menyebar ke sejumlah negara non-endemik dan memicu kekhawatiran global.
Hingga saat ini, Indonesia sendiri belum melaporkan adanya kasus cacar monyet. Namun, negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Australia telah melaporkan beberapa kasus cacar monyet.(*)
Sumber: cnnindonesia.com