PROBATAM.CO, Jakarta — Partai berkuasa Inggris, Partai Konservatif, akan menggelar pemungutan suara untuk memilih perdana menteri pengganti Boris Johnson pada hari ini, Senin (1/8). Dua kandidat akan berebut dukungan.
Usai melalui beberapa putaran, Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, dan eks menteri keuangan, Rishi Sunak, melaju ke putaran final pada hari ini.
Para calon itu telah melalui serangkaian debat dan kampanye pemilihan perdana menteri.
Di sektor ekonomi, Truss berjanji akan memangkas pajak sebagai upaya menghidupkan kembali ekonomi Inggris yang lesu dan meringankan beban kenaikan harga.
Truss menuai sejumlah dukungan, beberapa di antaranya dari Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.
“[Truss] adalah satu-satunya kandidat yang punya pengalaman yang luas dan dalam, yang dibutuhkan,” ujar Wallace.
Dukungan juga datang dari mantan pesaing Truss, Tom Tugendhat.
Namun, Sunak melontarkan kritik ke Truss. Ia menilai rencana Trus merupakan ekonomi fantasi yang hanya memicu inflasi dan menambah tekanan lebih lanjut terhadap keuangan publik.
Sunak sendiri berencana menghapus PPN terhadap tagihan energi. Ia juga berjanji bakal memotong tarif dasar pajak penghasilan sebesar 20 persen.
Selain itu, eks menkeu ini bersumpah tak akan mencuci otak dan berbual jika menjadi perdana menteri. Ia juga ingin menghidupkan kembali pusat kota yang tengah “sakit” di negara tersebut.
“Saya ingin memangkas jumlah toko yang kosong pada 2025, dan memastikan berubah menjadi aset lokal yang berkembang,” kata dia, seperti dikutip AFP.
Ia kemudian berujar, “Saya akan menindak perilaku anti-sosial, grafiti, dan orang yang membuang sampah sembarangan melalui kekuatan polisi dan kenaikan denda.”
Terlepas dari program yang dicanangkan, dalam debat terakhir kedua kandidat juga mempertanyakan hal-hal personal.
Kubu Truss mengomentari fesyen Sunak yang dianggap mahal. Menurutnya, penampilan semacam ini menunjukkan dia tak terhubung dengan publik di masa-masa sulit seperti sekarang.
“Ini bukan soal sepatu apa yang saya kenakan atau setelan apa yang saya pakai. Ini soal apa yang akan saya lakukan untuk negara ini,” kata Sunak membela dirinya dalam debat itu.
Sementara itu, Truss mendapat pertanyaan soal penolakan dia terhadap Brexit atau Inggris keluar dari Uni Eropa pada 2016 lalu.
Peran kepemimpinan Truss di Organisasi Demokrat Liberal, Universitas Oxford, juga mencuat. Ketika itu, Truss disebut menyerukan penghapusan monarki.
“Hampir segera setelah saya membuat pidato [penyeruan penghapusan monarki], saya menyesal. Saya sedikit kontroversial saat muda,” kilah Truss.
Setelah debat panjang, kini mereka akan bertarung di arena pemungutan suara untuk menjadi pemimpin partai berkuasa. Pemimpin partai itu secara otomatis bakal menjadi perdana menteri.
Meski terpilih hari ini, kandidat yang menang baru akan menduduki kursi perdana menteri pada 5 September mendatang.(*)
Sumber: cnnindonesia.com