PROBATAM.CO, Jakarta — Suriah memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina pada Rabu (19/7), sebulan setelah Presiden Volodymyr Zelensky mengambil langkah serupa pada Juni lalu.
“Republik Arab Suriah memutuskan menghentikan hubungan diplomatik dengan Ukraina,” ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah kepada media pemerintah SANA, Rabu (19/7), dikutip AFP.
Ia juga berkata,” [tindakan tersebut] sesuai prinsip timbal balik, sebagai tanggapan atas sikap pemerintah Ukraina.”
Pada Juni lalu, Zelensky memang memutus hubungan diplomatik usai Suriah mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.
“Tak ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah,” kata Zelensky kala itu.
Suriah menjadi negara pertama yang mengakui wilayah kemerdekaan Luhansk dan Donetsk setelah Rusia.
Pemerintahan Assad sudah sejak lama menyuarakan dukungan mereka terhadap Donetsk-Luhansk. Assad bahkan dilaporkan sempat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Donetsk, Natalia Nikonorova.
“Komunikasi akan dilakukan dengan kedua negara guna menyetujui kerangka kerja untuk memperkuat hubungan, termasuk membentuk hubungan diplomatik yang sesuai dengan aturan yang diketahui,” ujar salah satu pejabat Suriah.
Rusia sudah lebih dulu mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk pada Februari lalu. Setelah itu, Rusia langsung mengumumkan operasi militer khusus di kedua wilayah tersebut.
Dari sana, serangan Rusia langsung meluas hingga sempat mencapai kawasan Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Rusia mengklaim hanya menyerang target militer, tapi kemudian turut menggempur kawasan sipil.(*)
Sumber: cnnindonesia.com