PROBATAM.CO, Jakarta — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut bahwa pandemi Covid-19 membawa pelajaran berharga bagi dunia pariwisata, berupa transformasi shifting menjadi pariwisata berkualitas.
Hal itu disampaikan Sandiaga dalam kegiatan Launching Smart Tourismn & Hospitality Infrastructure di Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Kota Malang, pada Rabu (29/6). Sandiaga mengungkapkan, pada 2019 tercatat ada 320 juta perjalanan wisata. Kemudian, pandemi melanda dan berdampak terhaadap 13 sub sektor pariwisata dan 17 sub sektor ekonomi kreatif.
“Terjadi pergeseran sektor pariwisata ke depan dari jumlah kunjungan ke lama mereka tinggal, dan berapa banyak mereka berdampak pada ekonomi, UMKM, lapangan kerja lokal dan keberlanjutan lingkungan,” kata Sandiaga.
Untuk itu, Indonesia secara konsisten akan mencanangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dengan mengintegrasikan berbagai unsur, seperti daya tarik, infrastruktur, amenitas, tata kelola, governance, hingga jaminan keamanan.
“Trend terbaru di pariwisata bermunculan, dulu kita dimanjakan, ini sebagai koreksi. Kota wisata Batu dulu disebut kota wisata beton. Karena betonisasi daripada fasilitas pariwisata. Harus memikirkan cara lebih baik membangun pariwisata dengan keberlanjutan lingkungan,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengungkap harap agar Unmer dapat turut berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi guna mengembangkan potensi sektor pariwisata seperti glam camping, eco tourism, dan sport tourism.
Terlebih, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-32 pada Travel and Tourism Development Index, meloncat dari posisi 44. Sandiaga menilai hal tersebut terjadi karena semua pihak bergerak melakukan transformasi.
“Alhamdulillah kita bisa melewati Thailand, Vietnam, Malaysia, yang infrastruktur nya lebih ter-interkoneksi daripada kita. Karena kita melakukan shifting kepada pariwisata berkualitas berbasis kesehatan. Pengendali pandemi Covid-19 menjadi utama, sehingga CHSE menjadi trend baru di sektor pariwisata,” katanya.
Namun, belum waktunya berpuas diri. Sandiaga mengingatkan bahwa masih ada tantangan index di sisi Information, Communication, and Technologi (ICT). Karena itu, dirinya menyatakan menyambut baik Unmer Malang yang memulai smart toursim dan infrastruktur hospitality untuk meningkatkan daya saing ICT dan memotret perilaku konsumen ke arah baru industri pariwisata.
Adapun trend digital tourism itu dilakukan dengan digitalisasi, peningkatan infrastruktur bandwith, dan produk ekonomi kreatif yang dimasukkan dalam platform agar berjalan efektif. Targetnya, membuat 30 juta UMKM kita on boarding untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja pada 2022, dan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.
Sandiaga yakin, digital tourism akan menciptakan lapangan kerja baru berkualitas karena membuat pelaku pariwisata semakin melek digital, mampu beradaptasi, dan mengikuti perkembangan teknologi masyarakat Indonesia.
“Anak muda sekarang ini kalau tidak ada sinyal di objek wisata pasti kesal sekali karena ingin diunggah saat itu juga. Gaya hidup masyarakat yang berkaitan internet of things dan dan digitalisasi kita harus sambut baik dan mampu beradaptasi,” ujar Sandiaga.(*)
Sumber: cnnindonesia.com