PROBATAM.CO, Jakarta — Sungai Aare dan sungai-sungai lainnya di Swiss dikenal dengan keindahan warna airnya yakni hijau kebiruan.
Keindahan itu merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berenang dan bersantai di sungai tersebut.
Lantas, apa yang menyebabkan warna air di Sungai Aare hijau kebiruan dan sangat jernih?
Sebagaimana dilansir situs resmi Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), salah satu penyebab air berwarna hijau kebiruan adalah gletser di hulu.
Gletser kerap terpecah di lembah berbatu yang berada di dekat hulu. Gletser berperan sebagai ‘buldozer yang menghancurkan’ bebatuan di sungai.
Proses tersebut menghasilkan serbuk halus dari endapan dan tanah liat, yang dikenal dengan nama tepung glasial, kemudian dibawa oleh aliran air.
Partikel ini sangat halus, membuatnya sulit mencapai dasar sungai dan seringkali berada di dalam air.
Saat sinar matahari mengenai air tersebut, partikel itu menyerap gelombang warna terpendek, yakni nila dan ungu. Sementara itu, air menyerap gelombang warna yang lebih panjang, yakni merah, oranye, dan kuning.
Perpaduan tersebut meninggalkan warna hijau kebiruan pada air sungai.
Sungai Aare sendiri mengandung pecahan es yang berasal dari Gletser Aare. Ini membuat suhu di sungai tersebut cukup dingin.
Mengutip situs resmi Kota Bern, temperatur di Sungai Aare sempat mencapai 23,5 derajat Celsius pada 2018 lalu. Padahal, suhu di sungai itu tak pernah berada di atas 18,63 derajat Celsius pada 2007.
Nama Sungai Aare sempat ramai dibahas publik Indonesia karena anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) yang tenggelam dan meninggal di sana. Ia ditemukan 15 hari setelah dinyatakan hilang pada 26 Mei.(*)
Sumber: cnnindonesia.com