Kasus cacar monyet di Afrika semakin bertambah. Mengutip Antara, Afrika telah mencatat 1.597 kasus. (Photo: cnnindonesia.com)

Kasus Cacar Monyet di Afrika Tembus 1.597 Pasien

PROBATAM.CO, Jakarta — Kasus cacar monyet di Afrika semakin bertambah. Mengutip Antara, Afrika telah mencatat 1.597 kasus dugaan cacar monyet sejak awal 2022, dimana 66 di antaranya berakibat fatal, kata penjabat direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika Ahmed Ogwell Ouma pada Kamis.

Kasus-kasus tersebut telah dilaporkan di Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Liberia, Nigeria, Republik Kongo dan Sierra Leone, kata kantor regional WHO untuk Afrika dalam sebuah pernyataan.

Jumlah kasus pada tahun 2022 sedikit lebih sedikit dari setengah kasus yang dilaporkan pada tahun 2021.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini juga sedang dalam proses pengadaan ribuan tes cacar monyet. Namun Direktur Afrika Matshidiso Moeti tidak merekomendasikan vaksinasi massal di tahap ini.

Hanya saja, dia menambahkan bahwa benua Afrika harus siap untuk melakukan vaksinasi jika diperlukan. Keputusan untuk memulai persiapan datang karena kasus baru telah dilaporkan.

Mengutip Al Jazeera, Direktur pelaksana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika), Ahmed Ogwell Ouma, mengatakan pada hari Kamis, tahun ini, benua tersebut telah mendokumentasikan 1.597 kasus cacar monyet di Afrika, dengan 66 kematian.

Cacar monyet, infeksi virus ringan, endemik di 11 negara Afrika, termasuk Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Nigeria.

Tidak ada vaksin yang diketahui saat ini, tetapi vaksin cacar telah terbukti menawarkan perlindungan hingga 85 persen terhadap cacar monyet.

Lembaga kesehatan yakin bahwa kampanye vaksinasi cacar monyet dimulai maka vaksinasi harus dimulai di Afrika.

Cacar monyet pertama kali terdeteksi pada manusia pada tahun 1970 di wilayah Afrika, dan sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan di daerah pedesaan dan hutan hujan.

Pada tahun 2017, terjadi lonjakan tiba-tiba, dengan lebih dari 2.800 kasus yang diduga dilaporkan di lima negara.

WHO mendesak petugas kesehatan untuk mencermati kemungkinan gejala, yang meliputi ruam, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, dan kelelahan.

Kasus cacar monyet di Afrika sampai saat ini masih terus meningkat.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

Ukraina Catat Kasus Cacar Monyet Pertama

Lamkaruna

Kematian Pasien Cacar Monyet di AS Diduga Karena Peradangan Otak

Indra Helmi

Tak Semua Kebagian, Siapa Saja yang Dapat Vaksin Cacar Monyet?

Indra Helmi

Kemenkes: Satu Pasien Cacar Monyet di RI Sudah Sembuh

Indra Helmi

Bisa Bertahan di Benda, 4 Barang yang Sering ‘Ketempelan’ Cacar Monyet

Indra Helmi

Seperti Virus Covid, Virus Cacar Monyet Juga Bisa Bertahan di Benda

Indra Helmi