PROBATAM.CO, Jakarta — Kekayaan orang Amerika Serikat (AS) menciut setengah triliun dolar AS atau setara Rp7.287 triliun (kurs Rp14.575) pada kuartal I 2022.
Kantong mereka kempes setelah kejatuhan pasar saham beberapa waktu belakangan, yang dialami baik oleh rumah tangga maupun organisasi nirlaba.
Menurut data Federal Reserve Bank, dikutip CNN Business, Jumat (10/6), kekayaan bersih yang turun setengah triliun dolar AS itu mencerminkan kondisi pasar saham yang anjlok hingga US$3 triliun dari nilai ekuitasnya.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing jatuh hampir 5 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Sementara, Nasdaq anjlok hampir 9 persen.
Sejumlah faktor yang membebani pasar saham tahun ini, yaitu invasi Rusia ke Ukraina, lonjakan harga minyak mentah,inflasi, kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed), termasuk berlanjutnya kekhawatiran penyebaran covid-19 usai lockdown yang ditempuh China.
Beruntung, penurunan ekuitas sebagian diimbangi oleh peningkatan nilai real estate senilai US$1,7 triliun dengan tingkat tabungan pribadi yang tinggi. Rumah tangga dan organisasi nirlaba ini memiliki aset real estate senilai US$44,1 triliun.
Rasio kekayaan bersih rumah tangga terhadap pendapatan yang dapat dibelanjakan tetap mendekati rekor tertinggi dan terus berada jauh di atas tingkat pra-pandemi pada 2019.
Sementara itu, utang rumah tangga tumbuh pada laju tahunan sebesar 8,3 persen yang mencerminkan pertumbuhan yang kuat baik dalam hipotek rumah dan kredit konsumen.
Kenaikan harga rumah yang berkelanjutan mendorong peningkatan utang hipotek sebesar 8,6 persen. Orang Amerika juga meminjam lebih banyak dengan kartu kredit dan mengambil lebih banyak pinjaman mobil, sehingga mengakibatkan kredit konsumen melonjak 8,7 persen.(*)
Sumber: cnnindonesia.com