PROBATAM.CO, Jakarta – Korea Utara diam-diam mengimpor jutaan masker medis, termasuk 1.000 ventilator, serta kemungkinan vaksin dari China. Hal itu dilakukan beberapa bulan sebelum negara dilanda COVID-19.
Korut mengumumkan satu kasus kematian pertama pada Jumat (13/5) setelah kurang lebih dua tahun ‘bebas’ COVID-19. Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu menyatakan status darurat per Kamis (12/5) dengan melakukan lockdown nasional imbas wabah pertama menyerang sejumlah penduduk.
Mengutip Reuters, Jumat (27/5/2022), data perdagangan China menunjukkan Korut mulai menimbun masker dan alat kesehatan lainnya jauh sebelum pengumuman itu.
Korea Utara tidak melakukan kampanye vaksin COVID-19 yang signifikan. Meski begitu, pada Februari China mengekspor vaksin dengan merek tak dikenal senilai US$ 311.126 ke tetangganya tersebut. Tidak ada ekspor vaksin lain ke Korea Utara untuk bulan lainnya tahun ini atau sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan data dari Januari-April, Korut membeli lebih dari 10,6 juta masker dari China, setelah tidak membelinya pada Desember 2021. Dalam empat bulan itu, China juga mengekspor hampir 95.000 termometer, lebih dari 33 kali lipat dari jumlah total tahun 2021.
China mengekspor 1.000 ventilator non-invasif ke Korut pada April senilai US$ 266.891, serta pasokan laboratorium yang dapat digunakan dalam alat uji COVID-19. Impor medis lainnya termasuk sarung tangan karet dan pakaian pelindung.
Secara keseluruhan ekspor China ke Korut mencapai US$ 98,1 juta pada April, tertinggi sejak Januari 2020 dengan nilai US$ 186,8 juta.
Korea Utara menutup perbatasannya hingga hampir semua perdagangan selama pandemi COVID-19. Hanya baru-baru ini mengizinkan pasokan dan produk ke negara itu dengan kereta api dan kapal dari China.
Menurut sumber diplomatik, tiga pesawat dari Air Koryo Korea Utara tiba di China dan kembali ke Pyongyang pekan lalu dengan membawa pasokan medis.(*)
Sumber: detik.com