PROBATAM.CO, Jakarta — Indonesia berharap ketegangan tak akan meningkat menyusul rencana Swedia dan Finlandia yang akan bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Swedia dan Finlandia berencana bergabung NATO menyusul ancaman dari Rusia yang dinilai kian besar menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
“Pada prinsipnya ini adalah hal-hal yang menjadi hak dari negara masing-masing. Kita mencermati bahwa proses ini masih bergulir dan ada juga negara anggota NATO yang memberi catatan sehingga proses itu harus dilalui dalam bergabungnya kedua negara tersebut ke NATO,” jelas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, saat konferensi pers rutin secara virtual pada Kamis (19/5).
“Namun tentunya dari sisi Indonesia, harapan kita bersama adalah adanya satu proses peredaan keteganga ya,” papar Faizasyah menambahkan.
Indonesia berharap rencana penambahan anggota NATO ini akan semakin mendukung perdamaian dunia.
“Kita tentunya berharap proses besarnya adalah menuju suatu kondisi yang stabil dan perdamaian,” kata Faizasyah.
Kemarin, Rabu (17/5), Finlandia dan Swedia resmi menyerahkan dokumen keanggotaan untuk bergabung dengan NATO.
“Pengajuan [dokumen] yang dibuat hari ini merupakan langkah sejarah. Para sekutu akan mempertimbangkan langkah selanjutnya atas keputusan Anda ke NATO,” ujar Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dikutip AFP.
Rusia geram soal rencana ini, mereka merasa ekspansi aliansi itu mengancam keamanan negaranya.
Selain itu, rencana dua negara Nordik itu juga terganjal karena dua anggota NATO yakni Turki dan Kroasia tak sepakat Helsinki dan Stockholm bergabung.
Menanggapi penolakan Turki, Stoltenberg mengatakan kepentingan keamanan semua anggota harus diperhitungkan.
“Kami bertekad menyelesaikan semua masalah dan mencapai kesimpulan sesegera mungkin,” kata dia.(*)
Sumber: cnnindonesia.com