PROBATAM.CO, Jakarta — Jumlah kekayaan pendiri Sea Ltd Forrest Li, perusahaan induk Shopee, anjlok karena harga saham terjun bebas setelah perusahaan melaporkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal I 2022.
Mengutip Forbes, Rabu (18/5), kekayaan Li turun dari US$15,9 miliar atau Rp232,14 triliun (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS) pada Agustus 2021 menjadi US$4,6 miliar atau Rp67,16 triliun. Dengan demikian, harta Li berkurang US$11,3 miliar atau Rp164,98 triliun.
Raksasa e-commerce yang berbasis di Singapura itu melaporkan kerugian bersih naik dari US$422 juta menjadi US$580 juta.
Kerugian perusahaan melonjak ketika Sea Ltd mengkonsolidasikan operasi e-commerce. Pada Maret lalu, Sea Ltd menarik diri dari India dan Prancis untuk fokus pada pasar utama di Brasil, Asia Tenggara, dan Taiwan.
Sementara, pendapatan total Sea Ltd naik 64 persen menjadi US$2,9 miliar. Meski naik, tetapi kerugian operasi Shopee juga membengkak 77 persen menjadi US$810,6 juta.
Lalu, biaya operasional melonjak 68 persen menjadi US$1,7 miliar. Manajemen mengatakan biaya operasional melonjak karena tingginya biaya pemasaran dan pengeluaran untuk penelitian serta pengembangan.
“Dalam dua tahun terakhir, kami berhasil menavigasi ketidakpastian utama yang dibawa oleh pandemi untuk menangkap peluang pertumbuhan signifikan yang disajikan kepada kami di semua bisnis,” kata Li.
Li mengatakan invasi Rusia ke Ukraina membuat harga komoditas melonjak, sehingga inflasi juga meningkat. Kemudian, beberapa bank sentral dunia mengerek suku bunga acuan untuk merespons lonjakan inflasi.
Situasi ini menghambat proses pemulihan ekonomi pasca dihantam pandemi covid-19.
Kemudian, konsumen yang kembali bekerja di kantor juga mengurangi aktivitas belanja daring.
Semua ini membuat saham perusahaan tergelincir hampir 80 persen dari level tertinggi sepanjang masa di US$366,99 per saham.(*)
Sumber: cnnindonesia.com