PROBATAM.CO, Jakarta — Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, tak percaya ancaman Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang akan meluncurkan nuklir jika kalah di Ukraina.
Seperti dikutip dari Reuters, Johnson menjawab pertanyaan pembawa acara televisi apakah ia curiga Putin akan menggunakan taktik nuklir sebagai senjata pemungkas.
“Tidak,” ujar Johnson, kemudian melanjutkan argumentasinya terkait dukungan rakyat Rusia terhadap Putin saat ini.
“Jika melihat dukungan orang-orang Rusia atas yang ia (Putin) lakukan dan media Rusia yang tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina, paradoksnya adalah Putin memiliki lebih banyak ruang politik untuk mundur, menarik (pasukan dari Ukraina),” tutur Johnson lagi.
Johnson juga menanggapi ancaman dari Kementerian Pertahanan Rusia yang akan melakukan tindakan ‘proporsional’ terhadap Inggris jika terus memprovokasi terkait konflik Ukraina.
Ia menegaskan bahwa Ukraina memiliki hak untuk melindungi wilahyah mereka seperti yang dikemukakan pula oleh Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, Rabu (27/4).
Heappey sebelumnya menyatakan dukungan bagi Ukraina untuk melakukan serangan balik ke wilayah Rusia menggunakan senjata dari Inggris.
“Perang pun dimulai antara Ukraina dan Rusia. Dalam perang Ukraina perlu menyerang wilayah lawan entah jalur logistik, pasokan bahan bakar, depot amunisi atau yang lain,” papar Heappey kepada Times Radio yang dikutip The Guardian, Rabu (26/4).
Lebih lanjut ia mengatakan,”Benar-benar sah bagi Ukraina menargetkan wilayah Rusia untuk mengganggu logistik, yang jika tidak diganggu akan berdampak pada kematian dan pembantaian di Ukraina.”
Menurutnya, ada banyak negara yang menggunakan paket senjata yang diimpor dari negara lain.
“Ketika paket persenjataan kami digunakan, kami cenderung tak menyalahkan [negara] yang memproduksinya. Anda menyalahkan negara yang mengeluarkan,” ucap Heappey lagi.(*)
Sumber: cnnindonesia.com