PROBATAM.CO, Jakarta — Kepala penasihat diplomatik kepresidenan Ukraina, Ihor Zhokva, mengatakan bahwa tidak ada satupun tempat yang aman di negaranya, Selasa (19/4).
Pernyataan ini muncul setelah Rusia tambah ganas menyerang Ukraina termasuk Lviv pada Senin (18/4).
“Tidak ada satu tempat, desa, atau kota, yang tersisa dan aman kini di Ukraina,” kata Zhovka kepada jurnalis CNN, Wolf Blitzer.
“Itu yang coba diterapkan [Rusia] sejak perang dimulai. Karena lihat saja, mereka tidak hanya berperang melawan militer. Mereka tidak hanya menyerang infrastruktur militer.”
“Mereka menyerang warga sipil Ukraina. Yang saya maksud, apa hubungan bengkel mobil, perbaikan mobil, dengan infrastruktur militer, tetapi mereka mengebomnya di Lviv, membunuh warga sipil. Tidak satu tentara pun, tetapi warga sipil yang terbunuh,” lanjutnya.
Selain itu, Zhovkva meminta bantuan militer tambahan demi kemenangan Ukraina.
“Tolong bantu Ukraina dengan lebih banyak senjata, dan kami akan bisa menang,” ujar Zhovkva lagi.
Sebagaimana dilansir CNN, Kota Lviv sempat dianggap sebagai salah satu wilayah aman di Ukraina, karena letaknya yang jauh dari perbatasan Rusia. Namun, kota itu juga dibombardir Rusia pada Senin (18/4).
Gubernur regional Lviv, Maksym Kozytskyy, mengatakan bahwa tiga serangan rudal mengenai gudang yang tak digunakan militer.
Serangan rudal keempat mengenai bengkel tambal ban. Akibat serangan ini, sebanyak tujuh orang tewas.(*)
Sumber: cnnindonesia.com