PROBATAM.CO, Kampar– Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengapresiasi program pertanian yang dibangun oleh Korem 031/WB dan Dinas Pertanian se Provinsi Riau dengan hadir saat launching Program Ketahanan Pangan 1000 Hektar Korem 031/WB dan Distan se Riau di Jl. Garuda Sakti Km.11 Desa Karya Indah Tapung, Kampar pada Senin (18/4/2022).
Ia menyampaikan bahwa pembangunan jangka menengah Provinsi Riau menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas pada saat pandemi covid-19 ini.
“Tentunya semua negara butuh pangan, dan tentunya Indonesia juga harus kita perhatikan juga kebutuhan pangannya,” sebut Gubri.
Hal ini, kata Gubri dilakukan dengan kebijakan yang telah difokuskan kepada komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang mendapat perhatian khusus didalam masa pandemi covid-19 saat ini.
“Alhamdulillah sektor pertanian, pertumbuhannya juga positif dan juga tentunya lebih tinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya. Hal ini harus kita jadikan momentum untuk terus meningkatkan kesediaan pangan di Provinsi Riau,” sebutnya.
Menurut Gubri Syamsuar, pembangunan pertanian di Provinsi Riau dilakukan dengan peningkatan ketahanan pangan melalui pemenuhan kesediaan pangan.
“Alhamdulillah hari ini, kesediaan pangan kita di Provinsi Riau cukup dan harganya juga masih terjangkau,” kata Syamsuar.
Upaya ketahanan pangan tersebut, lanjut Syamsuar diharapkan dapat meningkatkan Indeks Ketahanan Pangan. Saat ini, Indeks Ketahanan Pangan di Riau meningkat dari tahun ke tahun mencapai 66,84%.
Orang nomor satu di Riau ini menjelaskan, bahwa pada masa awal covid-19 ada peringatan ancaman kesediaan pangan dunia termasuk indonesia.
Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Riau bersama TNI/Polri, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, Forkopimda serta komponen masyarakat termasuk kelompok tani untuk bersama-sama melakukan gerakan penyediaan pangan daerah.
“Yang mendapat dukungan juga dari Korem 031/WB melalui Program Ketahanan Pangan dan Program Jaga Kampung dari Polda Riau,” jelasnya.
Hal tersebut dilakukan melalui pemanfaatan lahan tidur, kemudian tumpang sari, lahan replanting sawit, pekarangan perkantoran, rumah serta peningkatan IP dan perluasan areal tanaman baru.
“Semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja, menjaga kesediaan bahan pangan, serta stabilisasi harga pangan di Provinsi Riau akibat pandemi covid-19,” tuturnya.(mc/sri)